Apa Itu Ureter? Berikut Pengertian dan Fungsinya!
Ureter adalah salah satu bagian penting dari sistem urinaria manusia. Organ ini berbentuk sepasang saluran berbentuk tabung tipis yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Setiap ginjal memiliki satu ureter, sehingga dalam tubuh manusia terdapat dua ureter. Panjang ureter berkisar antara 25 hingga 30 cm, dengan diameter kecil sekitar 3–4 milimeter.
Meskipun ukurannya kecil, ureter memiliki peranan yang sangat vital dalam menjaga kelancaran sistem pengeluaran zat sisa dari tubuh. Karena bentuk dan fungsinya yang khas, ureter sering disamakan dengan uretra, padahal keduanya memiliki peran yang berbeda.
Fungsi Utama Ureter
Fungsi utama ureter adalah membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Proses ini dilakukan melalui kontraksi otot-otot di dinding ureter secara ritmis setiap 10 hingga 15 detik, mendorong urine untuk menjauh dari ginjal dan masuk ke kandung kemih. Setelah urine sampai di kandung kemih, bagian atas dan bawah ureter akan tertutup secara otomatis agar urine tidak kembali naik ke atas.
Selain berfungsi sebagai saluran penghubung ginjal dan kandung kemih, ureter juga berperan dalam mendukung fungsi ginjal, yakni menjaga keseimbangan cairan tubuh, membantu pengeluaran limbah dari darah, dan berperan dalam pengaturan tekanan darah serta produksi sel darah merah melalui kerja sama dengan hormon yang dilepaskan ginjal.
Gangguan yang Bisa Terjadi pada Ureter
Meskipun ureter bekerja secara otomatis dan teratur, saluran ini bisa mengalami gangguan kesehatan. Beberapa kondisi yang bisa memengaruhi fungsi ureter antara lain:
-
Obstruksi Ureter
Obstruksi atau penyumbatan ureter adalah gangguan paling umum. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti batu ginjal, pembesaran kelenjar getah bening, pembekuan darah, atau kelainan bawaan. Gejala yang sering dirasakan meliputi nyeri di perut atau punggung bawah, kesulitan buang air kecil, demam, dan urine keruh atau berdarah.
-
Batu Ureter
Batu ureter biasanya berasal dari batu ginjal yang berpindah ke saluran ureter. Ketika batu tersebut terjebak di ureter, aliran urine menjadi terhambat dan menimbulkan rasa sakit yang intens, terutama saat buang air kecil atau di area perut bagian bawah. Kondisi ini bisa menyebabkan infeksi jika tidak segera ditangani.
-
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK juga bisa menyerang ureter. Infeksi ini biasanya terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan menyebar ke ureter. Gejala yang muncul meliputi nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil, dan urine berbau tidak sedap. Wanita lebih rentan mengalami ISK karena uretranya lebih pendek daripada pria.
-
Refluks Vesikoureteral
Kondisi ini terjadi ketika urine mengalir kembali dari kandung kemih ke ureter. Refluks vesikoureteral umumnya disebabkan oleh gangguan otot kandung kemih yang tidak dapat menahan aliran balik urine. Meskipun dalam beberapa kasus bisa sembuh sendiri, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi berulang dan berisiko merusak ginjal jika tidak diobati.
Cara Menjaga Kesehatan Ureter
Menjaga kesehatan ureter sangat penting agar sistem urinaria tetap berfungsi optimal. Berikut beberapa cara sederhana untuk menjaga ureter tetap sehat:
-
Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari
-
Konsumsi makanan bergizi seimbang
-
Batasi asupan garam (natrium) berlebihan
-
Jaga berat badan ideal dan rutin berolahraga
Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, atau tidak bisa buang air kecil sama sekali, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Ureter Bukan Uretra
Banyak orang sering tertukar antara ureter dan uretra. Ureter adalah saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih, sedangkan uretra adalah saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh. Pada pria, uretra juga berfungsi sebagai jalur keluarnya air mani saat ejakulasi. Perbedaan ini penting untuk dipahami agar tidak keliru dalam mengenali gejala gangguan kesehatan pada sistem kemih.