Penyebab Migrasi dan Macam-Macamnya
Migrasi merupakan fenomena yang wajar dalam kehidupan manusia, di mana penduduk berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dalam proses migrasi, ada berbagai bentuk seperti transmigrasi dan urbanisasi. Untuk memahami lebih dalam mengenai migrasi, mari simak ulasan berikut ini.
Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap, baik melewati batas negara (migrasi internasional) maupun dalam batas wilayah suatu negara (migrasi nasional). Migrasi juga diatur dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian yang menekankan lalu lintas orang masuk dan keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya untuk menjaga kedaulatan negara.
Secara sederhana, migrasi tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga organisme lain, termasuk hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, yang berpindah antar wilayah untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti mencari makanan atau menghindari kepadatan populasi.
Penyebab Terjadinya Migrasi
Migrasi tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Berikut ini adalah penyebab utama terjadinya migrasi:
-
Bencana Alam
Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, atau kebakaran hutan dapat memaksa penduduk pindah ke daerah yang lebih aman. Misalnya, warga di daerah yang sering mengalami tanah longsor di Sumatera Barat pindah ke wilayah dataran yang lebih stabil.
-
Agama
Kebebasan beribadah menjadi faktor penting migrasi. Jika masyarakat merasa tidak aman untuk menjalankan keyakinannya, mereka cenderung pindah ke wilayah yang menjamin toleransi beragama, misalnya komunitas tertentu pindah ke kota dengan komunitas yang lebih heterogen dan ramah.
-
Politik
Ketidakstabilan politik, konflik lokal, atau ketegangan sosial dapat mendorong migrasi. Misalnya, warga yang tinggal di daerah rawan konflik memilih pindah ke kota lain yang lebih aman.
-
Ketersediaan Sumber Daya
Penduduk berpindah untuk memperoleh sumber daya yang lebih baik, seperti migrasi ke wilayah yang memiliki pertanian subur atau area industri yang berkembang.
-
Lapangan Kerja
Orang cenderung pindah ke daerah yang menawarkan lebih banyak peluang pekerjaan. Contohnya, pekerja dari desa di Jawa Tengah pindah ke kota industri di Jawa Timur untuk mendapatkan pekerjaan pabrik.
-
Sarana Pendidikan
Pendidikan mendorong migrasi karena banyak orang meninggalkan kampung halaman untuk menempuh pendidikan di kota besar, kemudian menetap untuk bekerja di wilayah tersebut. Misalnya, pelajar dari Nusa Tenggara Barat yang belajar di Yogyakarta dan akhirnya menetap di sana.
-
Stabilitas dan Keamanan
Orang memilih tinggal di tempat yang aman dan nyaman. Misalnya, warga yang tinggal di kawasan rawan banjir di Jakarta memilih pindah ke daerah dengan risiko lebih rendah.
-
Lokasi Kerja
Agar lebih efisien, masyarakat biasanya tinggal dekat dengan tempat kerja. Contohnya, karyawan yang bekerja di pusat kota Bandung memilih tinggal di kota satelit di sekitarnya.
-
Kepentingan Pembangunan
Proyek pembangunan, seperti pembangunan jalan tol, bendungan, atau fasilitas publik, dapat memaksa penduduk pindah ke lokasi lain.
-
Faktor Sosial
Perkawinan atau hubungan sosial bisa menjadi pemicu migrasi. Misalnya, pasangan dari dua provinsi berbeda menetap di salah satu provinsi setelah menikah.
-
Kepadatan Penduduk
Kepadatan tinggi dapat membuat hidup tidak nyaman. Contohnya, warga dari daerah perkotaan padat di Jawa Barat pindah ke kota-kota kecil untuk mendapatkan ruang hidup lebih luas.
-
Keinginan Memperbaiki Taraf Hidup
Banyak orang pindah untuk meningkatkan kualitas hidup. Misalnya, petani dari pedesaan Kalimantan berpindah ke kota untuk membuka usaha kecil dan meningkatkan penghasilan keluarga.
-
Keadaan Geografis yang Tidak Cocok
Lingkungan yang tidak sesuai dengan kondisi kesehatan dapat mendorong migrasi. Misalnya, seseorang yang menderita alergi debu pindah dari daerah perkotaan padat ke desa yang lebih bersih dan sejuk.
Macam-Macam Migrasi
Migrasi dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:
-
Migrasi Nasional
Perpindahan penduduk antar daerah dalam satu negara. Jenisnya meliputi:
- Urbanisasi
Perpindahan dari desa ke kota untuk mendapatkan lapangan kerja, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan sarana hidup lainnya. Dampak positif urbanisasi antara lain mengurangi kepadatan desa dan menambah tenaga kerja perkotaan. Dampak negatifnya termasuk meningkatnya kepadatan kota, rumah kumuh, kemiskinan, dan kejahatan. - Transmigrasi
Perpindahan penduduk dari wilayah padat ke wilayah jarang penduduk untuk pemerataan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat persatuan bangsa. Contohnya, keluarga dari Jawa pindah ke Papua untuk membuka lahan pertanian baru.
- Urbanisasi
-
Migrasi Internasional
Perpindahan penduduk antarnegara, yang dibagi menjadi:
- Imigrasi: Masuk ke suatu negara.
- Emigrasi: Keluar dari suatu negara.
- Remigrasi: Kembali ke daerah asal.
-
Ruralisasi
Perpindahan dari kota ke desa dengan tujuan menetap, kebalikan dari urbanisasi.
-
Evakuasi
Perpindahan akibat ancaman perang, bencana alam, atau kondisi darurat lainnya, baik nasional maupun internasional.
-
Forensen (Nglaju)
Orang yang tinggal di desa namun bekerja di kota dan pulang pergi setiap hari, biasanya karena biaya hidup kota tinggi atau sulit mencari perumahan.
-
Turisme
Perpindahan sementara untuk wisata dan menetap dalam jangka waktu tertentu, misalnya turis asing yang tinggal lama di Indonesia untuk menikmati alam dan budaya.

