Apa Itu Majas Simile? Berikut Pengertian dan Contohnya!
Majas simile adalah salah satu jenis gaya bahasa yang sering dijumpai dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Gaya bahasa ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, namun dihubungkan dengan kata-kata seperti seperti, laksana, bagaikan, seumpama, dan lainnya. Majas simile bertujuan untuk memberikan gambaran atau penekanan terhadap karakter, sifat, atau ciri-ciri fisik objek yang dibicarakan dengan cara membandingkannya dengan hal lain yang lebih mudah dipahami.
Pengertian Majas Simile
Majas simile adalah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua objek yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam hal tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), simile dijelaskan sebagai majas yang mengaitkan dua hal yang berbeda secara hakiki, namun dianggap memiliki makna yang hampir serupa. Perbandingan ini diungkapkan secara eksplisit menggunakan kata-kata penghubung seperti seperti, laksana, bagaikan, seumpama, dan sebagainya.
Secara sederhana, dalam majas simile, dua objek yang berbeda akan dibandingkan dengan menggunakan kata penghubung yang jelas. Misalnya, “Kulitmu sehalus seperti kapas”—dalam kalimat ini, kulit dibandingkan dengan kapas yang halus menggunakan kata penghubung seperti.
Ciri-Ciri Majas Simile
Ada beberapa ciri utama yang membedakan majas simile dengan majas perbandingan lainnya, seperti majas metafora. Berikut adalah ciri-ciri majas simile:
Menggunakan Kata Penghubung
Kata-kata penghubung yang umum digunakan dalam majas simile antara lain seperti, laksana, seumpama, bagaikan, sebagai, dan lainnya. Kata-kata ini digunakan untuk menghubungkan dua objek yang dibandingkan.
-
Perbandingan yang Terdengar Berlebihan
Majas simile sering kali menggunakan perbandingan yang terdengar sangat berlebihan atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Misalnya, membandingkan kecantikan seseorang dengan bunga di taman, meskipun secara logika tidak mungkin ada perbandingan yang sempurna antara manusia dan bunga.
-
Mengandung Kata Kiasan
Dalam majas simile, perbandingan yang diberikan sering kali berbentuk kata-kata kiasan. Hal ini bertujuan agar gambaran atau perasaan yang ingin disampaikan menjadi lebih jelas dan hidup.
Fungsi Majas Simile
Majas simile memiliki berbagai fungsi penting dalam percakapan maupun penulisan, di antaranya:
-
Sebagai Bentuk Perbandingan
Fungsi utama majas simile adalah untuk membandingkan dua hal yang memiliki sifat atau karakteristik yang mirip, tetapi berasal dari dua objek yang berbeda.
-
Penguatan Makna
Majas simile dapat memperjelas atau menguatkan makna yang ingin disampaikan dalam sebuah kalimat. Dengan perbandingan yang tepat, pembaca atau pendengar bisa lebih mudah memahami maksud yang disampaikan.
-
Memberikan Kesan Berlebih-lebihan
Penggunaan majas simile dapat memberikan kesan yang lebih dramatis atau berlebihan. Misalnya, “Wajahmu seperti rembulan yang bersinar” terdengar lebih indah dan mengagumkan daripada hanya mengatakan “Wajahmu cantik”.
Contoh Majas Simile
Untuk lebih memahami majas simile, berikut beberapa contoh perbandingan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
-
Aku merasa lelah memberinya terlalu banyak saran. Dia sangat keras kepala, sehingga percuma memberikan saran kepadanya sebab sama saja dengan menumpahkan air ke daun talas.
-
Tingkah lakunya sangat konyol seperti aksi badut yang sedang melucu di depan penonton.
-
Wajahmu sangat cantik seperti bunga yang baru mekar.
-
Senyumanmu seperti bulan sabit yang hadir di malam-malam dingin menghampiriku.
-
Mereka berdua memiliki pendapat yang jauh berbeda dan tidak bisa disatukan seperti air dan minyak.
-
Putri seperti melayang bebas di angkasa ketika mendengar pengumuman kelulusannya.
Perbedaan Majas Simile dan Majas Metafora
Walaupun majas simile dan metafora sama-sama merupakan gaya bahasa perbandingan, keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Majas simile menggunakan kata penghubung seperti seperti, laksana, atau bagaikan, sementara majas metafora tidak menggunakan kata penghubung sama sekali. Sebagai contoh:
-
Simile: Wajahnya seperti rembulan yang bersinar di malam hari.
-
Metafora: Wajahnya rembulan di malam hari.
Dengan memahami majas simile, kamu bisa lebih mudah menggambarkan sesuatu dengan cara yang lebih hidup dan kreatif, sehingga pendengar atau pembaca dapat merasakan emosi yang ingin disampaikan. Sebagai gaya bahasa yang sering digunakan dalam puisi, cerita, maupun percakapan sehari-hari, majas simile sangat berguna dalam memperindah kalimat dan memperkuat makna.