5 Peristiwa Menjelang Kemerdekaan Indonesia
Menjelang akhir era penjajahan Belanda, Indonesia mengalami rangkaian peristiwa penting yang akhirnya mengantar bangsa ini menuju kemerdekaan. Dengan berbagai dinamika politik, sosial, dan militer, perjalanan menuju 17 Agustus 1945 merupakan babak penuh gejolak yang melibatkan berbagai pihak. Berikut adalah lima peristiwa yang memainkan peranan penting dalam merintis jalan menuju kemerdekaan Indonesia.
-
Pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Salah satu momen krusial menjelang kemerdekaan adalah pembentukan BPUPKI yang terjadi pada tanggal 1 Maret 1945 dan diresmikan pada 29 April 1945. BPUPKI dibentuk oleh Jepang yang merupakan inisiasi dari Perdana Menteri Jepang yaitu Jenderal Kuniaki Koiso yang menjanjikan langkah strategis untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Badan ini diisi oleh berbagai tokoh nasionalis terkemuka seperti Soekarno, Hatta, dan Mohammad Yamin. BPUPKI bertugas merumuskan dasar negara dan konstitusi yang akan mendasari kemerdekaan Indonesia.
-
Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Peristiwa penting dalam Sejarah kemerdekaan Indonesia lainnya yaitu PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam Bahasa Jepang dikenal juga dengan nama Dokuritsu Junbi Inkai. Badan ini dibentuk untuk menindaklanjuti hasil sidang BPUPKI. PPKI dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 setelah BPUPKI dibubarkan dan diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 di kota Ho Chi Minh, Vietnam oleh Jenderal Terauchi. Peresmian PPKI tersebut dihadiri oleh Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat. Panitia PPKI ini terdiri dari 21 anggota yang terdiri dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang Kalimantan, 1 orang dari Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang dari Maluku, dan 1 orang dari golongan China.
-
Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki
Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh sekutu pada perang Dunia II menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Bom pertama jatuh di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan tiga hari kemudian bom kedua jatuh di Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Dua kota yang dihancurkan pada perang Dunia II tersebut membuat kekalahan Jepang atas sekutu sudah di depan mata. Peristiwa ini secara langsung mempengaruhi keadaan politik global termasuk Indonesia serta membuka jalan menuju kemerdekaan bagi Indonesia. pada tanggal 14 Agustus, akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat terhadap sekutu di kapal USS Missouri.
-
Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa penting lainnya yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu adanya peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini merupakan upaya dari golongan muda untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada 14 Agustus 1945. Namun, rupaya upaya golongan muda untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia kurang disetujui oleh golongan tua yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta yang memilih menunggu Keputusan Jepang dan hasil sidang PPKI. Hingga pada akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1945, golongan muda yang termasuk di dalamnya yaitu Soekarno, Wikana, Aidit, dan Chairul Saleh dari perkumpulan ‘Menteng 31’ menculik dan membawa Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok. Tujuan dari adanya penculikan kedua golongan tua ini ialah untuk mendesak proses proklamasi kemerdekaan Indonesia. Kemudian pada akhirnya golongan muda dan golongan tua mencapai titik kesepakatan untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
-
Proses Penyusunan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proses penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia disusun pada tanggal 16 Agustus 1945 setelah Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta Kembali dari Rengasdengklok. Peristiwa penyusunan naskah proklamasi ini terjadi di Laksamana Muda Maeda Tadashi di Jl. Imam Bonjol No. 1 Jakarta Pusat. Adapun penulisan naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik sedangkan bendera merah putih yang dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia dijahit oleh ibu Fatmawati.