Marak Cuci Darah pada Anak: Dampak dan Penanganan
Kasus gagal ginjal akut pada anak-anak, terutama pada usia 1 hingga 5 tahun, telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini memaksa banyak anak menjalani cuci darah atau hemodialisis untuk membantu mengembalikan fungsi ginjal mereka.
Penyebab Anak Cuci Darah
- Beberapa anak lahir dengan kelainan ginjal yang mengganggu fungsi ginjal sejak lahir. Hal ini dapat menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik dan memerlukan cuci darah.
- Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih dapat menyebar ke ginjal. Peradangan dan dehidrasi akibat infeksi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan menjadi penyebab anak kecil harus menjalani cuci darah.
- Beberapa kondisi kronis, seperti diabetes tipe 2 atau lupus, dapat merusak ginjal dan memerlukan terapi pengganti ginjal, termasuk cuci darah.
- Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring darah secara efisien. Beberapa penderita hipertensi memerlukan prosedur dialisis.
- Kondisi obesitas juga dapat berkontribusi pada kerusakan ginjal. Beberapa komplikasi yang terjadi akibat obesitas, seperti diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi, bisa menjadi penyebab anak harus menjalani cuci darah.
Dampak Cuci Darah Pada Anak
-
Anak yang menjalani cuci darah sering kali harus membatasi aktivitas fisiknya. Ini karena prosedur cuci darah memerlukan waktu dan pemantauan ketat.
-
Anak harus mengikuti diet khusus untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Diet ini membantu mengoptimalkan efektivitas pengobatan.
-
Prosedur cuci darah meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Oleh karena itu, kebersihan dan tindakan pencegahan infeksi sangat penting selama perawatan.
Cara Mencegah Anak Tidak Cuci Darah
-
Dorong anak untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan sedikit gula dan garam. Gaya makan yang sehat dapat menjaga berat badan yang optimal dan mengurangi risiko diabetes serta hipertensi.
-
Aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan ginjal. Ajak anak untuk berolahraga secara teratur.
-
Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuhnya dapat memperbaiki dan memulihkan diri.
-
Lindungi anak dari paparan bahan kimia dan polusi yang dapat merusak ginjal.