Perubahan Iklim dan Risiko Kesehatan bagi Masyarakat
Perubahan iklim merujuk pada perubahan signifikan dalam pola cuaca global yang berlangsung dalam jangka waktu panjang.
Faktor utama yang mempengaruhi perubahan iklim meliputi peningkatan emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi.
Dampaknya antara lain peningkatan suhu global, perubahan pola curah hujan, dan kenaikan permukaan air laut.
Proses Perubahan Iklim di Indonesia
Indonesia, sebagai negara kepulauan tropis, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Selama 19 tahun terakhir, telah terjadi perubahan klimatologis yang signifikan, seperti durasi musim hujan yang lebih panjang di beberapa wilayah selatan Indonesia.
Selain itu, peningkatan suhu rata-rata dan kenaikan permukaan air laut sebesar 0,8 hingga 1,2 cm per tahun turut menambah kerentanan wilayah pesisir terhadap banjir dan abrasi.
Contoh Kasus Perubahan Iklim
Misalnya, di daerah pesisir seperti Jakarta, kenaikan permukaan air laut telah menyebabkan banjir yang lebih sering terjadi. Hal ini tidak hanya merusak infrastruktur tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
Risiko Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat
Perubahan iklim membawa berbagai risiko kesehatan bagi masyarakat Indonesia, antara lain:
-
Penyakit yang Ditularkan oleh Vektor
Perubahan pola curah hujan dan suhu dapat mempengaruhi distribusi vektor penyakit seperti nyamuk, sehingga meningkatkan risiko penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
-
Penyakit Tidak Menular
Penurunan kualitas lingkungan akibat perubahan iklim menyebabkan peningkatan polusi, yang dapat mengarah pada berbagai penyakit tidak menular seperti kanker kulit, asma, gangguan sistem imun, dan heat stroke.
-
Gangguan Kesehatan Mental
Frekuensi cuaca ekstrem dan bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim dapat menimbulkan trauma dan stres bagi korban yang terkena dampak, sehingga mempengaruhi kondisi mental masyarakat.
-
Kekurangan Gizi
Perubahan iklim dapat menyebabkan gagal panen dan penurunan produksi pangan, yang berdampak pada ketersediaan makanan dan meningkatkan risiko kekurangan gizi di kalangan masyarakat.
Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
Untuk mengurangi risiko kesehatan akibat perubahan iklim, perlu dilakukan upaya mitigasi seperti:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
- Mengembangkan sistem peringatan dini untuk bencana alam.
- Memperkuat sistem kesehatan untuk menangani penyakit yang muncul akibat perubahan iklim.