Rambut Rontok Akibat Stres: Mitos atau Fakta?
Rambut rontok adalah masalah umum yang dapat dialami siapa saja. Salah satu penyebab yang sering dikaitkan dengan kerontokan rambut adalah stres. Namun, apakah benar stres dapat menyebabkan rambut rontok? Dibawah ini akan membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.
Rambut Rontok Akibat Stres
Stres dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan rambut. Ketika seseorang mengalami stres, baik itu stres emosional maupun fisik, tubuh merespons dengan cara yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut. Hal ini bisa menyebabkan kerontokan rambut yang signifikan, terutama dalam kondisi tertentu seperti telogen effluvium dan alopecia areata.
Penyebab Rambut Rontok Akibat Stres
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rambut rontok akibat stres:
-
Telogen Effluvium
Ini adalah kondisi di mana sejumlah besar folikel rambut memasuki fase istirahat secara bersamaan akibat stres. Biasanya, kerontokan ini terjadi 2-3 bulan setelah peristiwa stres berat.
-
Alopecia Areata
Stres dapat memicu gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, menyebabkan kebotakan bercak.
-
Perubahan Hormon
Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh, yang berkontribusi pada kerontokan rambut.
-
Kesehatan Umum
Stres berkepanjangan juga dapat menurunkan sistem imun, sehingga mempengaruhi kesehatan rambut secara keseluruhan.
Mitos atau Fakta Rambut Rontok Akibat Stres
Banyak orang percaya bahwa stres adalah penyebab utama rambut rontok. Namun, penting untuk memahami bahwa meskipun stres dapat berkontribusi pada kerontokan rambut, tidak semua kerontokan rambut disebabkan oleh stres. Berikut adalah beberapa poin untuk mempertimbangkan apakah ini mitos atau fakta:
Fakta
-
Stres Memicu Kerontokan
Penelitian menunjukkan bahwa stres emosional dan fisik dapat memicu kondisi seperti telogen effluvium dan alopecia areata12. Kondisi ini memang menyebabkan kerontokan rambut dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
-
Respon Tubuh terhadap Stres
Saat mengalami stres, tubuh menghasilkan hormon yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut3. Hal ini menyebabkan rambut menjadi lebih rapuh dan mudah rontok.
Mitos
-
Stres sebagai Penyebab Utama
Meskipun stres berkontribusi pada kerontokan rambut, banyak faktor lain seperti genetik, nutrisi, dan kesehatan umum juga memainkan peran penting45. Oleh karena itu, tidak tepat jika kita menyebut stres sebagai satu-satunya penyebab.
-
Kerontokan Normal
Jumlah kerontokan rambut yang normal adalah sekitar 50 hingga 100 helai per hari. Jika Anda mengalami kerontokan di bawah angka tersebut, maka tidak perlu khawatir