Abu Vulkanik Gunung Berapi
Gunung berapi merupakan keajaiban alam yang seringkali dapat menyulut kekacauan. Salah satu ancaman yang dihadirkan oleh letusan gunung berapi adalah abu vulkanik. Meskipun abu vulkanik terlihat seperti debu halus, namun bahayanya terhadap kesehatan manusia sangat serius.
Abu vulkanik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang muncul saat terjadi letusan gunung berapi. Partikel abu vulkanik memiliki ukuran bervariasi dan komposisi yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh.
Abu vulkanik mengandung unsur logam seperti Timbal, Tembaga, Krom, Kadmium, Seng, Boron, Barium, Selenium, Perak, Besi, pH H2O, SiO2, dan Silika. Kandungan silika kristal dan sifat fisika-kimia permukaan partikel abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, mata, dan kulit.
Abu vulkanik dapat tersebar luas tergantung pada arah angin. Partikel yang berukuran besar jatuh di sekitar kawah, sementara yang lebih kecil dapat mencapai ratusan hingga ribuan kilometer dari lokasi letusan. Selain itu, abu gunungapi dapat menghalangi sinar matahari, mengurangi jarak pandang, dan menyebabkan kondisi gelap gulita pada siang hari.
Dampak Abu Vulkanik pada Kesehatan
-
Ukuran Partikel dan Komposisi Material
Menurut studi “Respiratory health effects of volcanic ash with special reference to Iceland. A review,” dampak abu vulkanik pada kesehatan bergantung pada ukuran partikel, komposisi (kandungan silika kristal), dan sifat fisika-kimia permukaan partikel tersebut.
-
Gangguan Pernapasan
Umumnya, dampak abu vulkanik berkaitan dengan gangguan pernapasan seperti bronkitis, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emfisema, dan penyakit paru-paru jangka panjang.
-
Komposisi Kimia Abu Vulkanik
Abu vulkanik mengandung banyak unsur logam seperti Timbal, Tembaga, Krom, Kadmium, Seng, Boron, Barium, Selenium, Perak, dan Besi. Kandungan lapisan asam pada abu dapat menyebabkan gangguan pernafasan, batuk, iritasi pada paru-paru, mata, dan kulit.
-
Bahaya bagi Bayi, Balita, dan Lansia
Kelompok rentan seperti bayi, balita, dan lansia dapat mengalami kerusakan paru-paru akibat paparan gas dan abu vulkanik.
-
Dampak pada Kesehatan Mata
Iritasi mata, perasaan seolah-olah ada partikel yang masuk ke mata, mata merah, pembengkakan kantong mata, dan kornea lecet atau tergores.
-
Mengenal Silikosis
Silikosis merupakan kondisi berlebihnya silika di dalam tubuh akibat terlalu banyak menghirup debu silika yang umumnya terdapat dalam abu vulkanik. Komplikasi silikosis antara lain penyakit jaringan ikat, kanker paru-paru, fibrosis masif progresif, kegagalan pernapasan, dan tuberkulosis
Dampak Abu Vulkanik Untuk Lingkungan
Letusan gunung berapi juga berdampak pada lingkungan, seperti terkontaminasinya air bersih, tersumbatnya saluran air, dan rusaknya fasilitas air bersih. Tanaman dan pasokan air untuk pertanian juga menjadi rentan terhadap hujan abu, menyebabkan risiko gagal panen.
Cara Menghindari Dampak Abu Vulkanik
Beberapa langkah untuk menghindari dampak abu vulkanik meliputi:
-
Menjauhi lokasi letusan.
-
Tidak mengonsumsi sumber air yang tercemar.
-
Mengurangi aktivitas di luar rumah.
-
Menutup rapat-rapat rumah.
-
Menggunakan masker, kacamata, dan alat pelindung diri lainnya.
-
Hindari berkendara.
-
Menutup pintu dan jendela selama memungkinkan.
-
Membersihkan sisa abu di sekitar rumah.
-
Evakuasi diri ke tempat yang aman.