Ketua DAS BIN Buka PKKMB UMSU
Sebanyak 4.650 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara adalah tonggak kemajuan bangsa yang gemilang. Untuk itu pemerintah berkewajiban melindungi dalam masa perjalanan perkuliahan mereka di kampus PTS yang satu-satunya terakreditasi A di Provinsi Sumatera Utara dan kedua di luar Pulau Jawa ini.
Kepala Badan Intelijen Negara RI Prof Dr Budi Gunawan diwakili Ketua Dewan Analis Strategis Letjend TNI (purn) M. Munir mengatakan gerak cepat Rektor UMSU Dr Agussani, MAP dan sivitas akademika memberikan pemahaman terhadap ancaman dan tantangan masa depan bagi mahasiswa baru tahun 2019 sangat diapresiasi oleh pemerintah agar kelak generasi muda ini menjadi pemimpin masa depan.
“Kami sangat apresiasi kepada UMSU yang aktif memikirkan masa depan lulusannya sejak dari awal sampai lulus ,” kata Letjend TNI (Purn) M. Munir saat memberikan pembekalan tentang peluang dan tantangan Indonesia ke depan kepada 4.650 mahasiswa baru tahun 2019 dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Kepada Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun 2019 di pelataran parkir Kampus UMSU Jl Kapt. Mukhtar Basri Medan, Senin ( 23/9).
PKKMB yang akan diikuti oleh Masa Ta’ruf (MASTA) berlangsung selama 4 hari ke depan. Selain Rektor UMSU Dr Agussani, MAP turut hadir WR I Dr Muhammad Arifin Gultom, M.Hum, WR II Dr Akrim, MPd, WR III Dr Rudianto, M.Si, Sekretaris Universitas Gunawan, MTH, Kepala BIN Sumut, Brigjen TNI Ruruh A Setyawibawa, KH Amiruddin MS, Ustadz Amhar Nasution, tokoh pemuda, Ketua PW Muhammadiyah Sumut Prof Dr Hasyimsyah Nasution, unsur BPH UMSU, Ketua Aisyiyah Sumut, Ortom Muhammadiyah serta para dosen.
Letjend TNI (Purn) Munir mengatakan bersyukurlah generasi muda bisa menimba ilmu di UMSU yang penuh harapan dan tempat menggantungkan cita-cita yang tinggi.
Menurutnya, UMSU yang bertekad menghasilkan lulusan yang bermutu sejalan dengan program pemerintah dan BIN yang melindungi generasi muda dari efek globalisasi dan paham radikalisme yang masuk melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mahasiswa baru sangat rentan dan adaptif terhadap konten-konten media sosial yang mengajarkan dua hal di atas. Untuk itu, lanjut Munir, pembekalan pada PKKM UMSU sangat strategis dalam memberikan literasi kepada kaum milenial ini untuk pandai mengambil sikap terhadap informasi yang terbuka dan masif dari media. Ideologi baru yang menggunakan kemajuan iptek sangat masif menciptakan konten dan mahasiswa menjadi target untuk menyebarkan pahama mereka. Dampaknya, generasi muda kita yang cerdas dan calon pemimpin masa depan mereka propaganda untuk merusak tatanan kehidupan kampus dan bangsa ini.
“Sekali lagi saya bangga dengan UMSU yang peduli dengan masa depan mahasiswa dan lulusannya untuk menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya disambut tepuk tangan para mahasiswa baru dan sivitas akademika UMSU.
Rektor UMSU Dr Agussani, MAP dengan gegap gepita mengajak mahasiswa baru yang sebanyak ini mencintai dan kuliah di universitas kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, agar mengikuti PKKM dan MASTA selama 4 hari ke depan sehingga mendapat bekal awal belajar di kampus yang tidak sama dengan SMA. Untuk itu pembekalan tentang materi tantangan, ancaman dan peluang Indonesia ke depan sebagai bentuk perlindungan dan kewaspadaan diri dalam belajar di kampus yang serba mandiri.
Selain itu materi pengenalan lain yang diberikan di dalam PKKMB karena UMSU memiliki banyak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan program prestasi yang menghasilkan prestasi mahasiswa dan lulusan di level regional, nasional dan internasional yang telah mengharumkan nama UMSU dan bangsa.
Menurut Rektor Dr Agussani, hal itu merupakan tuntutan untuk meraih standar mutu demi menjawab kemajuan zaman. Dengan peluang dan tantangan globalisasi di atas, UMSU terus maju menjadi perguruan tinggi yang tetap dipercaya oleh masyarakat. Kini, lanjut Rektor Dr Agussani, secara perlahan tapi pasti UMSU terus berbenah. UMSU menjadi PT Muhammadiyah ke-6 dari 176 PTM se-Indonesia yang meraih Akreditasi A.