Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu mendukung kegiatan kursus singkat bertajuk, “Summer Coffe” yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala.
Dukungan itu disampaikan saat menerima audensi UMSU melalui Lembaga Kerjasama dan Urusan internasional (UMSU) di Kantor Bupati Sidikalang, Dairi, Kamis (5/3). Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Kadis Komunikasi dan Informatika, Kadis Perindustrian dan Perdagangan, Kadis Kesehatan, Kadis Pendidikan dan beberapa SKPD di lingkungan Pemkab. Dairi.
Audiensi yang dilakukan tim LKUI UMSU bertujuan untuk membahas beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan antara Pemkab. Dairi dan UMSU. Salah satu bentuk kerjasama dalam hal program Internasional Joint Summer Coffee yang akan diadakan pada Agustus Mendatang di Medan, Dairi, Takengon, dan Banda Aceh.
Hafiz (Tim LKUI) mengungkapkan, Joint Summer Coffee ini merupakan kali kedua yang akan diikuti oleh setidak-tidaknya 20 mahasiswa dari negara ASEAN dan Eropa, 10 Mahasiswa Sumatera Utara, 10 Mahasiswa Banda Aceh. Empat puluh mahasiswa ini nantinya akan belajar terkait teori bisnis, penanaman, pemanenan sampai dengan pengaplikasian konsep bisnis cofee.
Rafiqah (Tim LKUI) menambahkan bahwa, mahasiswa akan berkegiatan di Dairi selama 2 hari untuk tinggal di rumah warga, mengeksplor kopi Sidikalang yang merupakan ciri khas Dairi. Kegiatan juga diisi dengan Coffee Business Challenge sehingga produk kopi Sidikalang lebih dikenal di kancah Internasional.
Program joint summer cofee yang diikuti mahasiswa dari sejumlah negara ini dengan berkunjung ke Dairi mendapat sambutan positif Bupati. Dia menyampaikan dukungan karena menilai akan berdampak positif bagi daerah yang dipimpinnya. “Kegiatan joint summer coffee sangat baik dan sangat membantu dalam mengembangkan potensi lokal Dairi dan kami dari kabupaten Dairi akan mendukung kegiatan tersebut agar dapat terlaksana dengan baik.” Katanya.
Lebih lanjut, dia juga akan membantu pihak UMSU dengan memfasilitasi kegiatan tersebut seperti; menyediakan transportasi lokal untuk peserta dan panitia, tempat tinggal di rumah warga, gala dinner, souvenir, juri Photography Challenge, publikasi bersama di website Pemkab Dairi, serta penerjemah untuk bahasa toba, ungkap Bupati.
Dalam kesempatan itu Bupati berpesan agar kegiatan yang akan mendatangkan warga asing perlu mendapat perhatian serius. Mohon dipastikan kesehatan dan keselamatan selama di Indonesia dan kita juga harus menunjukan keramahan, ketradisionalan, kearifan hingga keunggulan kita,” katanya.
Melalui ikatan MoU antara kedua Institusi diharapkan dapat membantu pemkab Dairi dalam memaksimalkan potensi kopi yang dimiliki Dairi.