Peluang bisnis dengan hanya bermodalkan gadget dan internet sudah sangat terbuka luas. Mahasiswa bisa meraup juta rupiah hanya dengan mengelola teknologi digital dengan aplikasi sosial media.
“Mungkin sebagian besar dari mahasiswa akan menjawab bahwa Anda bisa menggunakan internet sampai 8 jam atau lebih setiap harinya. Tangkaplah, di situlah peluang bisnis dan mahasiswa bisa menjadi entrepreneur berbasis sosmed,” kata Praktisi Sosmed Ade Ardianta, S.Sos dalam acara Diskusi Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Aula Kampus Pascasarjana Jl Denai Medan, Jumat (11/1).
Selain Ade Ardianta, diskusi itu diisi oleh narasumber kedua Dr Ribut Priadi, M.I.Kom sebagai dosen MIKOM yang juga PR dan Social Marketing UMSU. Diskusi dipandu oleh moderator Dwi Rizqy Nurkusuma, SS mahasiswa MIKOM semester I. Turut hadir Direktur Program Pascasarjana UMSU dan membuka acara Dr Syaiful Bahri, MAP, Ketua/Sekretaris Prodi MIKOM Rahmanita Ginting, M.Sc., PhD dan Muhammad Thariq, S.Sos., M.I.Kom.
Di hadapan 200 peserta diskusi yang hadir, Ade Ardianta mengatakan diskusi ini sangat strategis bagi mahasiswa untuk memanfaatkan internet dan sosmed menjadi seorang entrepreneur. Menurut Ade, baru MIKOM UMSU yang mengadakan dan mengangkat isu yang keren ini.
Selama ini belum banyak mahasiswa memikirkan seberapa besar peluang yang ada di internet maupun sosmed, padahal waktu yang digunakan dalam menggunakan aplikasi instan itu, luar biasa panjang per hari. Ternyata peluangnya belum ditangkap. Ade menceritakan bagaimana dia membangun akun Instagram “MedanTalk” sampai sukses saat ini dan memiliki follower 600 ribuan. Kunci agar sukses di antaranya harus konsisten dan suka membangun komunitas, selain aspek teknis di bidang sosmed. Pengalamannya dalam mengelola MedanTalk yang telah memberinya profit dari iklan, harus juga dilakukan oleh mahasiswa karena peluang itu ada, terbuka luas dan tentunya menggiurkan.
Kedua pembicara termasuk Dr Ribut Priadi juga membagikan berbagai tips meraih peluang baik dari website maupun sosmed, khususnya Instagram.
Dr Ribut menceritakan bahwa modal utama yang dibutuhkan untuk mengelola web dan medsos adalah kemauan menulis. Kita dapat menulis apa saja yang menjadi minat kita. Pengalamannya membangun kepercayaan pada akun Instagram “umsumedan”, memang terletak pada semakin konsisten dan informatif tulisan kita, maka akan semakin banyak orang yang melihat website dan sosmed kita. “Nah dari situlah mulai berdatangan peluang bisnis seperti pemasangan iklan dan endorsement,” ujarnya. Akun Instagram umsumedan sudah memiliki puluhan ribu follower. Dari follower yang terus bertambah, lanjutnya, banyak masuk tawaran pemasangan iklan dari perusahaan, namun UMSU menolaknya sebab UMSU ingin akun medsos itu digunakan murni untuk sosialisasi kegiatan kampus kepada masyarakat.
Untuk itu kedua narasumber sepakat bahwa sosmed sangat strategis bagi mahasiswa untuk membangun bisnis dan menjadi entrepreneur. Harus diingat bahwa kepercayaan dan follower yang terus bertambah tidak terlepas dari kondisi masyarakat. Artinya dunia offline tetap terkait dengan dunia online.
Selain itu kedua narasumber mengatakan menjalankan usaha di bidang ini memerlukan kesabaran dan ketelatenan. Membangun usaha berbasis web dan sosmed membutuhkan waktu cukup panjang agar dapat memperoleh massa. Maka dari itu jangan mudah menyerah jika ingin menekuni usaha ini.
Narasumber juga menceritakan pengalaman unik mereka sehingga membuat peserta diskusi terdiri dari mahasiswa mahasiswa Ilmu Komunikasi Strata 1 dan Strata 2 UMSU, Perhumas Muda dan organisasi ekstra kampus tertarik dan menyatakan tertarik untuk berbisnis dan menjadi entrepreneur dengan menggumakan sosmed. Hal itu mereka sampaikan dalam sesi tanya jawab.
Sebelumnya, Ketua Prodi MIKOM UMSU Rahmanita Ginting, M.Sc., PhD mengatakan, MIKOM UMSU mengadakan diskusi bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus memperkenalkan peluang bisnis dan riset bagi mahasiswa di bidang Ilmu Komunikasi.
Direktur PPs Dr Syaiful Bahri dalam sambutan membuka acara mengatakan, kegiatan MIKOM selama ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan keilmuan, riset dan profesi di bidang Ilmu Komunikasi.
Diakhir sesi diskusi, narasumber, moderator, peserta diskusi serta Prodi MIKOM berfoto bersama.