Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar refreshing dosen dan guru yang dilakukan secara daring diikuti lebih 400 peserta.
Acara yang dibuka langsung Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP ini dimoderatori langsung Dekan FAI, Dr Muhammad Qorib dengan narasumber Sekretaris Dikdasmen PP Muhammadiyah, HR Alpha Amirrachman, M Phil, PhD. Peserta berasal dari Pengurus Daerah Muhammadiyah , para guru, dosen dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP menjelaskan, tentang berbagai capaian prestasi dan keunggulan yang telah dicapai, antara lain akreditasi A dan kinerja penelitian. UMSU juga memiliki program-program unggulan di tingkat universitas maupun di tingkat fakultas dan prodi.
Selain itu, UMSU juga memiliki sarana dan prasarana pendukung dalam mewujudkan mengembangkan pendidikan berkualitas. Salah satu yang menjadi kebanggaan adalah keberadaan Observatorium Ilmu Falak yang menjadi sarana sekaligus dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan penting menyangkut fenomena alam.
Lebih lanjut, apa yang diraih UMSU saat ini tidak terlepas dari tata kelola dan manajemen yang baik sehingga UMSU bisa dikenal dan mendapat kepercayaan masyarakat . “Capaian prestasi UMSU ini telah melahirkan kepercayaan dan rekognisi masyarakat,” katanya.
Sementara , HR Alpha Amirrachman, M Phil, PhD sebagai narasumber menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Sidney Australia dan alumni s3, Amsterdam, Belanda.
Alpha memberikan apresiasi atas capaian prestasi UMSUdi bawah kepemimpinan Rektor, Dr Agussani, MAP. Silaturahim sendiri dalam rangka membangun kesamaan persepsi dan menyatukan langkah untuk kemajuan amal usha Muhammadiyah ke depan.
Alpha membincangkan tentang mengembangkan pendidikan karakter yang kreatif dan inovatif di masa realitas baru. Amal Usaha pendidikan Muhammadiyah mengembangkan pendidikan karakter sebagai ciri lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Pertanyaannya bagaimana pendidikan karakter di masa pandemi Covid-19 tanpa bertemu langsung antara guru dan murid. Perlu digarisbawahi tentang perubahan global saat ini yang ditandai dengan disrupsi teknologi, perubahan demografi, krisis dan perubahan iklim.
Dijelaskan, Covid -19 secara tidak langsung telah mendorong akselerasi perubahan , pembelajaran jarak jauh, kebijakan dalam menghadapi covid, kesehatan dan keselamatan. Maka peserta didik perlu difokuskan literasi, numerasi dan memperkuat pendidikan karakter.modul pembelajaran, orang tua/ pendamping belajar
Kebijakan majelis Dikdasmeb PP sendiri Muhammadiyah , memprioritaskan keselamatan jiwa, mengharuskan protokol kesehatan, kepentingan dan hal pemangku kepentingan sekolah,, madrasah, dengan memperhatikan peserta didik
Sayangnya belajar dari rumah daring yang interaktif dan efektif belum berjalan dengan baik karena sebagian masih menggunakan wa dengan aktifitas pembelajaran lebih banyak lewat menyerahkan tugas dan melihat catatan.
Untuk itu perlu kembali melihat peran dan fungsi sekolah Muhammadiyah yang merupakan lembaga pendidikan, pelayanan, dakwah dan kaderisasi.
Dalam konteks ini, guru Muhammadiyah dituntut untuk menjadi teladan bagi para peserta didik. Dengan demikian bisa ikut memainkan peran khusunya dalam mempertahankan ideologi Muhammadiyah dan identitas sekolah dari pengaruh idiologi luar yang bertentangan.
Menyangkut pembangunan karakter ada beberapa aspek penting yang harus menjadi perhatian yakni, menyangkut tata kelola, penguatan fungsi sekolah, nilai karakter, bagaimana siswa beradaptasi pada lingkungan yang dinamis.
“Pendidikan karakter diimplementasikan dalam proses pembelajaran, orang tua dalam pendampingan anak dan pelibatan publik,” katanya.
Dekan FAI, Dr Muhammad Qorib, MA mengatakan, kegiatan refreshing guru dan dosen yang dilaksanakan secara daring dalam rangka untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugas khususnya dalam situasi pandemi Covid-19.
“Sebagai pendidik kita membutuhkan ide-ide segar dalam memberikan pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif di masa pandemi Covid-19,” katanya.