Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP membuka acara Semarak Bulan Bahasa 2024 yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Acara dilaksanakan pada Kamis (24/10) di Auditorium UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Rangkaian kegiatan untuk memperingati bulan Bahasa pada 28 Oktober mendatang, sebelumnya Prodi Bahasa Indonesia mengadakan Festival Baca Puisi Humor, Lomba Cipta Cerpen Tingkat SLTA se-Kota Medan serta Seminar Nasional bertema “Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka”.
Turut hadir sejumlah narasumber yakni dosen FKIP UNS Solo Prof. Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum, Dosen UMSU Dr. Edy Suprayetno, M.Pd, dari UMSU, dan seorang guru Bahasa Indonesia dari SMA 1 Takengon Zuliana Ibrahim, S.Pd., M.Pd.
Dalam sambutannya, Rektor UMSU, Prof. Agussani mengapresiasi rangkaian kegiatan yang digagas oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Dia mengatalan bahwa tantangan bagi guru Bahasa Indonesia di masa depan semakin kompleks. “Perkembangan dunia digital harus diimbangi dengan penguatan dan pemahaman para guru. Kami berharap kegiatan ini menjadi input positif bagi pengembangan FKIP UMSU, terutama Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,” ujar Agussani.
Dia juga memperkenalkan UMSU dan perkembangan FKIP secara singkat dari tahun ke tahun terus menjadi salah satu fakultas yang diminati mahasiswa.
Sebelumnya, Dekan FKIP UMSU, Dra. Hj. Syamsuyurnita, M.Pd berharap ke depannya kegiatan seperti terus dilaksanakan dan lebih baik lagi dan melibatkan banyak pihak seperti sejarahwan hingga sastrawan.
Dalam seminar tersebut, Prof. Rohmadi menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi kemajuan teknologi yang semakin pesat. “Guru dan dosen abad ini harus menjadi fasilitator yang membantu masyarakat pendidikan menemukan kebutuhan mereka,” ujar Prof. Rohmadi, yang juga menjabat sebagai Asesor APS dan APT BAN PT. Ia mengingatkan bahwa guru dan dosen Bahasa Indonesia harus visioner dalam mengikuti perkembangan zaman yang berbasis teknologi.
Selain itu, Prof. Rohmadi juga mengajak para guru dan dosen untuk memahami generasi digital masa kini. “Sudah saatnya guru dan dosen Bahasa Indonesia mencari inovasi dalam pembelajaran literasi agar siswa mampu merespons dengan baik,” tambahnya.
Seminar ini juga mendapat antusiasme tinggi dari ratusan peserta, yang terdiri dari mahasiswa, guru, dan siswa SLTA. Beberapa guru sempat mempertanyakan penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya terkait dengan pembelajaran sastra. Salah seorang siswa juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai ketergantungan terhadap gadget di tengah derasnya arus digitalisasi.
Ketua panitia, Yulhasni, S.S., M.Si dan Ketua Program Studi Bahasa Indonesia melaporkan bahwa bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 450 peserta dari berbagai kalangan, baik mahasiswa maupun guru Bahasa Indonesia. Ia juga menjelaskan bahwa Bulan Bahasa menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dalam sastra dan bahasa. “Kami berharap mahasiswa dapat menerjemahkan perubahan regulasi pengajaran di sekolah nantinya,” ujar Mutia.
Pada akhir acara, pemenang lomba baca puisi dan cipta cerpen diumumkan. Jikariel Sybegatullah dari SMA Muhammadiyah berhasil meraih juara pertama dalam lomba baca puisi, disusul oleh Kaisah Filzah Enoita dari SMA Al Fitian dan Nasywa Yoana Syifa dari SMA Ashafiyatul. Sementara itu, pemenang lomba cipta cerpen adalah Rafka Alfah Reza (Juara I), Nafiza Almira (Juara II), dan Nurul Huda (Juara III).