Lembaga Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar kegiatan Kunjungan Lapangan (darmawisata) bersama para mahasiswa internasional UMSU pada Rabu (23/4).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pembelajaran luar kelas yang menggabungkan bahasa, budaya, dan sejarah dalam satu pengalaman edukatif.
Dengan semangat memperkenalkan kekayaan lokalitas Kota Medan, para peserta diajak menelusuri sejumlah destinasi bersejarah dan ikonik, seperti Istana Maimun, Pasar Petisah, Masjid Raya Al-Mashun, Perpustakaan Bank Indonesia, hingga bangunan bersejarah Het Warenhuis.
“Melalui darmawisata ini, kami ingin mahasiswa tidak hanya bisa berbahasa Indonesia, tapi juga memahami konteks budaya di balik kata-kata yang mereka pelajari,” ujar Ketua BIPA UMSU.
Selama kegiatan berlangsung, para mahasiswa tampak antusias berdialog dengan warga lokal, mencatat kosakata baru, dan terlibat langsung dalam aktivitas budaya.
Di Pasar Petisah, misalnya, mereka belajar praktik tawar-menawar sambil memahami istilah belanja dalam Bahasa Indonesia. Sementara di Istana Maimun dan Masjid Raya Al-Mashun, mereka mendapatkan wawasan tentang sejarah serta nilai-nilai budaya Melayu Deli.
Muzan, salah satu mahasiswa asal Sudan, mengungkapkan bahwa pengalaman ini sangat memperkaya pemahamannya terhadap Bahasa Indonesia.
“Saya merasa lebih dekat dengan Indonesia setelah melihat sendiri budaya dan sejarahnya. Ini membantu saya memahami Bahasa Indonesia dengan lebih baik,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran bahasa, namun juga menjembatani pemahaman lintas budaya, menjadikan Medan sebagai ruang belajar yang hidup dan bermakna bagi mahasiswa internasional.