Universitas muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar kuliah umum dengan menghadirkan pembicara yaitu wakil Indonesia untuk komisi HAM antar pemerintah ASEAN, Rafendi Jamin, di auditorium Universitas Muhammadiyah sumatera utara, Selasa (20/03).
Kuliah umum yang mengangkat tema arah dan masa depan kelembagaan dan mekanisme HAM ASEAN ini dihadiri oleh dosen-dosen dan mahasiswa S1, S2, dari berbagai program studi di UMSU.
Rektor UMSU, Drs. Agussani, M.Ap diwakili oleh, wakil Rektor I UMSU, DR. Muchyarsyah, SE, M.Si, dalam sambutannya mengaku bangga sejauh ini UMSU telah berhasil menghadirkan tokoh-tokoh besar untuk menjadi dosen tamu di UMSU. “Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Rafendi Jamin atas kesediaannya dan keluangan waktunya berhadir menjadi dosen tamu di UMSUâ€, papar Muchyarsyah.
Dalam kuliah umum tersebut Rafendi Jamin mengatakan bahwa HAM akan menjadi pondasi penting untuk masa depan suatu negara yang lebih baik jika diterapkan secara bijak dan cerdik. Bila itu diterapkan pemanfaatannya bisa berkelanjutan dan bisa menjaga konflik. “Ada beberapa negara anggota yang maju secara ekonomi, tetapi ada kebijakan dalam negerinya membatasi HAM,” kata Wakil Indonesia dalam Komisi HAM antarpemerintah ASEAN (ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights/AICHR), Rafendi Djamin.
Rafendi mengatakan negara-negara tersebut masih mempunyai pandangan kalau HAM malah meruntuhkan negara itu. Namun dia enggan menyebut negara mana apa saja yang dimaksud. “Memang pada beberapa kasus, ada negara yang runtuh karena HAM. Jadi mereka sangat berhati-hati. Tapi demokrasi tidak akan berjalan tanpa adanya penegakan HAM,” tambah mantan penggiat HAM itu.