Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr Agussani,MAP melantik tiga wakil rektor (WR) untuk masa bakti 2016-2018 di Auditorium Kampus UMSU, Jalan Muktar Basri Medan, Sabtu (30/1). Pelantikan WR UMSU dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H Haedar Nashir, MSi dan Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Prof H Lincolin Arsyad, MSc, PhD, Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Prof Dr Hasyimsyah Nasution,MA.
Ketiga WR yang dilantik yakni Dr. H. Muhammad Arifin Gultom, SH, MHum menjadi Wakil Rektor I (bidang akademik), sebelumnya Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan. Wakil Rektor II (bidang keuangan dan adminstrasi), Akrim, SPd.I, MPd saat ini menjabat Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UMSU. Sedangkan Wakil Rektor III dijabat Rudianto,S.Sos MSi saat ini Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMSU.
Rektor UMSU Agussani menegaskan, ketiga figur yang dilantik diyakini mampu bekerjasama dengan pimpinan universitas, perserikatan dan seluruh elemen Muhammadiyah di Sumut dan mampu memperluas jaringan dengan pemerintah dan pihak mana pun. “Muhammad Arifin Gultom merupakan sosok yang tidak asing lagi. Pengalamannya menjadi WR III UMSU dan pernah menjadi dekan Fakultas Hukum UMSU. Saya yakin dengan pengalaman sebagai senior mampu menjembatani bagaimana tugas-tugas UMSU di bidang akademik,” katanya.
Agussani menilai, capaian di akademik perlu diperhatikan. Sebagai contoh, bagaimana ke depan menerapkan Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), menggerakan kegiatan akademik berbasis IT, meningkatkan kualitas dosen dan lulusan. “Ini tugas ke depan, dalam rangka untuk bisa bersaing sebagai PT yang diunggulkan di Sumut dan nasional,”katanya. Menurut Rektor, UMSU pada peringkat yang cukup membangga tetapi tidak boleh lengah. “Prestasi ini harus terus dipertahankan. Untuk penilitian UMSU berada di klaster madya dan diharapkan tahun 2016 diharapkan bisa meningkat dari madya ke utama. Maka saya yakin Pak Arifin bisa mengkoordinir lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mampu bersaing dalam rangka merebut penelitian yang diadakan Dikti pada masa yang akan datang,” pintanya.
Sementara kepada figur Wakil Rektor II, Agussani memuji kinerja Akrim selama memimpin Fakultas Agama Islam dua periode dan keberhasilan memimpin Lembaga Kesejahteraan Karyawan (LKK) UMSU. “Dari tahun 2010 aset LKK lebih kurang Rp4,9 miliar, terakhir tahun 2015, aset LKK berjumlah Rp11,8 miliar sehingga diharapkan akan mengelola keuangan UMSU dengan baik,”katanya. Agussani juga menjelaskan figur Rudianto dalam mengelola FISIP UMSU.
Selama menjadi Dekan FISIP perkembangan FISIP luar biasa, baik dari segi kualitas kegiatan, para lulusan dan kerjasama dengan lembaga lain sangat membanggakan. “Saya berharap ketika diamanahkan menjadi WR III, kegiatan-kegiatan kemahasiswaan harus terus ditingkatkan seperti olahraga, penelitian dan saat ini satu mahasiswa menjadi dua ASEAN dalam rangka pertukaran pelajar dan pemuda di AS,” katanya.
WR I UMSU, Dr Muhammad Arifin Gultom, MHum saat ditanya program kerja ke depan menjelaskan, meningkatkan akreditasi UMSU sejajar dengan PT lainnya. “Kita ingin SDM UMSU supaya pengajarnya minimal S2 harus segera dipenuhi. Dosen-dosen yang masih S1 diingkatkan untuk segera menyelesaikan studinya,”ucapnya. Selain itu, akan memacu dosen-dosen tidak hanya S2 tetapi S3. “Dosen yang S3 nantinya diharapkan mampu mentranspormasikan nilai-nilai keilmuannya ke mahasiswa sehingga lulusan UMSU bisa bersaing,”katanya.
Terkait masih ada prodi yang masih akreditasinya C. Muhammad Arifin Gultom menilai masih ada beberapa tetapi ke depan akan ditingkatkan dan diharapkan semua akreditasi prodi B dan jika perlu ke A. Pelantikan dan serah terima jabatan berjalan lancar. Di akhir acara, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta amal usaha dirawat dan dijaga.
Menurutnya, menjadikan besar suatu amal usaha tidak mudah, dan perjalanan sangat panjang. Di UMSU ini, katanya, dinamika sangat menarik, ada pasang, ada surut, bahkan ada tarik menarik. Tapi akhirnya menjadi besar, karena itu diperlukan kecakapan dan kematangan pada pimpinan perserikatan bukan semata-mata soal otoritas tetapi juga kewajiban, tanggungjawab, dan segala macam pengkhidmatan yang bisa menumbuhsuburkan dan mengembangkan amal usaha ini.***