Pendidikan sesungguhnya bagian dari misi kenabian, dimana Nabi membawa kabar penting dari Allah bagi kehidupan manusia. Sebagai mana yang tercantum dalam QS Al- ‘Alaq ayat 1-5, Bacalah dengan menyebut nama Tuhan mu, Tuhan yang telah menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah, dan bacalah sesungguhnya Tuhan mu maha mulia yang mengajarkan manusia dengan pena, mengajarkan kepada manusia apa saja yang tidak di ketahuinya, dari ayat diatas kita dapat memahami bahwa Rab atau Allah itu sebagai Pendidik, pemelihara dan pengasuh bagi umat manusia.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, pada Kajian Ramadhan UMSU yang diikuti oleh PWM Sumatera Utara, PWA Sumatera, PDM se Sumatera Utara, para Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Sumatera Utara dan Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Senin (3/5)
Dia mengatakan sejatinya tugas Manusia di dunia adalah sebagai hamba Allah yang patuh dan taat akan perintah Allah dan khalifatullah memiliki kompetensi dan kemampuan mengolah anugrah Allah sehingga menciptakan kemakmuran di muka bumi.
Manusia Menjadi Khalifah Allah di muka bumi karena ilmunya. Pendidikan itu akan menjadi proses mencerahkan dimana manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Dunia diibaratkan gelap apabila manusia tidak berilmu, begitupun sebaliknya. agama juga seperti itu membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya. Membentuk manusia sehingga mampu membedakan mana hak mana yang bhatil, ujarnya.
Allah menciptakan manusia dalam keadaan tidak tau apa apa, Allah memberikan penghlihatan, pendengaran dan hati, Allah memberikan potensi untuk belajar. Dimana Tertib manusia untuk belajar yang pertama mendengar, melihat atau penglihatan, kemudian perasaan atau hati, katanya.
Berbicara tentang misi kenabian dalam pendidikan, Nabi memiliki tiga tugas atau fungsi penting dalam pendidikan, pertama membacakan kepada mereka ayat-ayat nya, disini terdapat dimensi bagaimana rasul membacakan ayat yang ada di Al Qur’an dan ayat yang ada di alam semesta dan peristiwa kehidupan manusia, kedua membersihkan jiwa manusia, dimana Rasul mengangkat harkat martabat manusia atau memuliakan manusia menjadi makhluk utama dari makhluk lainnya, fungsi ketiga mengajarkan kepada mereka Alkitab dan Al hikmah, ada yang menjelaskan hukum-hukum dan peraturan yang berlaku bagi manusia atau Al-Qur’an dan Sunnah, ujarnya.
Diakhir penyampaian dia mengatakan Sebagai Manusia yang knowledgenable
Pendidikan bukan sekedar intelektual tapi juga urusaan hati, pendidikan itu jangan hanya orientasi nya terfokuskan dalam hal mencari pekerjaan, tetapi pendidikan harus mampu mengambil hikmah dari segala proses kehidupan, tambahnya.
Sebelumnya Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, M.AP mengatakan dengan dilaksanakannya pengajian Ramadhan ini diharapkan dapat mempererat silaturahim diantara civitas akademika universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan warga Muhammadiyah Sumatera Utara.
Disebutkan bahwa pengajian Ramadhan ini adalah yang ketiga kali dilaksanakan oleh UMSU. “Ini adalah pengajian Ramadhan yang kita laksanakan secara berturut-turut, dimana pengajian pertama diisi oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, selanjutnya diisi oleh Ketua PWM Sumatera Utara dan saat ini berlangsung pengajian yang diisi oleh Sekretaris umum PP Muhammadiyah Sumatera Utara”, Katanya.
Pandemi covid 19 tak menghalangi aktifitas UMSU dalam Kegiatan penelitian, pembelajaran, pengembangan infrastruktur dan lain sebagainya. Segala aktivitas yang di laksanakan UMSU berjalan dengan baik dan lancar, sesuai dengan prokes dan aturan yang di susun oleh pemerintah dan PP Muhammadiyah, katanya.
Terimakasih atas kepercayaan dan amanah yang telah diberikan PP Muhammadiyah kepada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, dan terimakasih atas segala bentuk bimbingan dan arahan dari PP Muhammadiyah kepada UMSU sehingga UMSU dapat menjadi barometer bagi perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara, tambahnya.