Tanoto foundation, lembaga filantropi terkemuka di Indonesia menggandeng Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya calon guru.
“UMSU merupakan universitas swasta terbaik di Sumatera Utara maka kami dari Tanoto Foundation merasa tertarik menjalin kerjasama dalam peningkatan kualitas pendidikan, khususnya menyiapkan tenaga pendidik dalam hal ini guru,” ungkap Margaretha Ari Widowati, Deputy Director Basic Education Program Tanoto Foundation didampingi Head of Teacher Training Institut (TTI) Development Yayasan Bhakti Tanoto, Ajar Budi Kuncoro, Prof Sri Minda Murni, Koordinator Provinsi, Yusri Kuncoro dan Mutazar saat berkunjung ke Kampus UMSU di Medan, Rabu (25/7). Kehadiran Pengurus Tanoto Foundation ke UMSU dalam rangka penjajakan kerjasama peningkatan SDM di bidang pendidikan diterima Wakil Rektor I, Dr H Muhammad Arifin Gultom, SH, M Hum bersama WR 3, Dr Rudianto, MSi, dan Sekertaris Universitas, Gunawan, SPdI, MTH.
Dijelaskan Margaretha, Tanoto Foundation merupakan lembaga filantropi yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto memiliki fokus pada penanggulangan kemiskinan melalui dukungan terhadap pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup. Kegiatan Tanoto Foundation telah dimulai tahun 1981 melalui pembangunan taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Besitang, Sumatera Utara selanjutnya meluas mendukung program pembangunan sosial pemerintah terutama bidang pendidikan.
Dalam menjalankan program-programnya, Tanoto Foundation bekerjasama dengan lebih dari 35 Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia, maupun luar negeri dan UMSU menjadi salah satu mitra yang diharapkan menjalin kerjasama. “Mudah-mudahan program kerjasama dengan UMSU bisa dilaksanakan,” katanya.
Sementara, Head of Teacher Training Institut (TTI) Development Yayasan Bhakti Tanoto, Ajar Budi Kuncoro menambahkan, peningkatan kualitas pendidikan menjadi pilihan Tanoto Foundation karena menentukan masa depan. Fakus program pendidikan saat ini yang dilaksanakan yakni peningkatan kualitas SDM pendidik.
“Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama ini, kualitas dan kemampuan guru mengajar sebanding dengan kemampuan peserta didik yang dihasilkan. Artinya kualitas murid tergantung guru ,” ungkapnya.
Menurut Budi, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan sejatinya dimulai dari menyiapkan calon guru. Tapi berdasarkan penelitian, calon guru yang praktek di sekolah tidak baik akan menghasilkan guru yang tidak baik. Sementara sekolah yang dinilai berkualitas kerap menolak menerima calon guru yang mengikuti program pengalaman lapangan (PPL) karena tidak ingin disibukkan dengan bimbingan. Dosen pembibing juga terkesan hanya membekali peserta PPL saat upacara pelepasan, tanpa pendampingan dan bimbingan di lapangan.
Tanoto Foundation tertarik untuk menjalin kersama dengan UMSU yang diharapkan bisa mengutus enam orang dosen untuk sekolah dasar dan tiga dosen untuk sekolah menengah pertama mengikuti pelatihan (training of trainer). Untuk semua kegitan itu, pihak Tanoto Foundation yang memfasilitasi.
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP melalui WR1, Dr H Muhammad Arifin Gultom, SH MHum mengatakan, tertarik dengan tawaran kerjasama peningkatan kualitas pendidikan yang ditawarkan Tanoto Foundation. Diharapkan tawaran kerjasama ini bisa segera terwujud dengan penandatanganan MoU dan MoA.
“Mudah-mudahan tawaran kerjasama ini bisa berlanjut dan UMSU siap menyediakan SDM yang dibutuhkan,” katanya.
Sedangkan WR3, Dr Rudianto, MSi menambahkan, UMSU sangat terbuka untuk menjalin kerjasama dengan pihak manapun baik di dalam dan luar negeri dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. UMSU sejauh ini telah menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga baik di dalam maupun luar negeri.