Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dalam rangka suasana Idulfitri, menggelar silaturahim keluarga besar Muhammadiyah Sumatera Utara dan Sivitas akademika UMSU. Digelar secara langsung di Auditorium UMSU – Jl. Muchtar Basri No.3 – Kota Medan, Sabtu (28/5).
Turut mengundang Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. H. Dadang khamad, M.Si, Pendiri Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) dari Dubai Dr. Syekh Mohammad MT Al-Khoory, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara, Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA, Para Pimpinan Majelis, Lembaga dan Ortonom serta sivitas akademika UMSU.
Pada kesempatan ini, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya tokoh Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif dan orangtua dari WR II UMSU Prof. Dr. Akrim, M.Pd.
“Mudah-mudahan ditempatkan oleh Allah SWT di tempat yang layak dan sesuai dengan pengabdian selama ini,” ujar Prof Agussani.
Selanjutnya, Prof Agussani memaparkan terkait prestasi -prestasi UMSU yang telah dicapai selama ini.
“Kami bersyukur sejalan dengan program infrastruktur. Dalam kegiatan ini kami sampaikan hasil prestasi-prestasi UMSU,” ujar Prof Agussani saat melaporkan prestasi yang dicapai UMSU.
Dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) pendanaan tahun 2022, UMSU berada di Peringkat 1 Perguruan Tinggi dengan Pendanaan Proposal PKM Terbanyak di Tingkat PTS Se-Indonesia, PTM Se-indonesia, PTS Se-LLDIKTI Wilayah 1 dan Peringkat 12 di Tingkat PTN-PTS Se-Indonesia.
“Tentu ini sejalan dengan penampilan fisik, isi dari fisik mahasiswa kita, Alhamdulillah mahasiswa kita memiliki daya saing dengan perguruan tinggi di Indonesia,” ujar Prof Agussani.
UMSU juga menjadi salah satu pilihan dari PP Muhammadiyah bersama AMCF untuk melaksanakan dakwah di bidang pendidikan yang sudah mulai kerjasama mulai tahun 2015. Kerjasama tersebut berupa Ma’had Abu Ubaidah yang terintegrasi dengan FAI UMSU.
Selain itu, UMSU juga melaporkan prestasi berupa pemeringkatan dari QS rangking dengan mendapatkan 4 bintang secara internasional.
“Mohon doa Kita semua, ini adalah sebuah marwah dan prestasi, jkita harus bicara nasional dan internasional. Ini adalah sebuah cita-cita kita untuk masuk dan bertengger di dunia Internasional,” ujar Prof Agussani.
Kemudian dia juga menyampaikan pengembangan lainnya seperti membuka program studi baru S2 Biomedis, yang telah mendapatkan izin dan Program Studi S1 Ilmu Falak yang sedang diproses izinnya.
“Kami ucapkan terimakasih, apa yang dicapai UMSU tidak terlepas dari suasana kondusifitas perserikatan. Steak holder UMSU adalah Muhammadiyah,” ujar Prof Agussani.
Menanggapi pencapaian tersebut, Ketua PWM Sumut Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA berharap agar UMSU bisa bersama sekolah-sekolah lanjutan Muhammadiyah.
“Mudah-mudahan UMSU terus maju dari A ke Unggul. Sekolah -Sekolah SLTA juga bisa lebih maju ke depan,” harapan Prof Hasyimsyah.
Beliau memberikan petuah terkait kemudahan, bahwa Allah memberikan kemudahan tidak kesulitan. Kalau ingin mendapatkan sesuatu yang lebih besar, lebih bermanfaat dan meninggalkan hal-hal, perlu ada kesulitan artinya banyak pengorbanan, dedikasi dan loyalitas, berkhidmat dan memberikan pelayanan yang sungguh-sungguh.
Kemudian, terkait kerjasama dengan AMCF Pendirinya dari Dubai Dr. Syekh Mohammad MT Al-Khoory menyampaikan bahwa Muhammadiyah menjadi organisasi yang menarik perhatian untuk bekerjasama dalam menyalurkan bantuan.
“Alhamdulillah, di antara program Ma’had yang berjalan di seluruh Indonesia ada 19 mahas yang berkerja sama dengan Muhammadiyah. Kemajuan dan kesuksesan dari Ma’had -Mahad karena baiknya manajemen dari Universitas Muhammadiyah. Antara lain yang sangat menonjol di Makassar dan Medan,” ujar Syekh Mohammad.
Silaturahim ini dilanjutkan dengan tausiyah singkat dari Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. H. Dadang khamad, M.Si. Beliau memberikan tausiyah terkait sifat sabar, jujur dan tawakal.
“Sifat sabar menjadi bagian dari kehidupan, termasuk penduduk surga itu sabar dan jujur. Orang-orang Muhammadiyah rata-rata itu jujur,” Ujarnya.
Prof. Dadang mengatakan bahwa UMSU itu tidak akan hebat seperti sekarang, jika tidak dipimpin oleh orang-orang yang jujur. Kemudian terkait kejujuran, beliau mengatakan bahwa dalam islam kebohongan itu suatu bahaya yang luar biasa. (Pny)
