Menjadi sebuah keniscayaan bagi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ( UMSU ) untuk ikut berperan sebagai agen perubahan sosial budaya ( the agent of socio-culture) dan juga harus mampu memproduksi dan mereproduksi institusi sosial agar menjadi rujukan berfikir,bersikap dan berprilaku masyarakat dalam sistem nilai dan norma,konteksnya adalah UMSU harus mampu melahirkan institusi sosial baru (new social institution ) sebagai perekat bangsa dan pemersatu negara kesatuan republik Indonesia ( NKRI ).Demikian disampaikan oleh Agussani rektor UMSU dihadapan 1743 peserta wisuda dan ribuan undangan lainnya, di Selecta convention jalan Listrik Medan pada hari Sabtu,pagi dan sore, 3/12/2011.
Menurutnya,”UMSU dengan jumlah mahasiswa 21.196 orang saat ini, berupaya untuk menjawab tantangan diatas,sebagaimana yang maksud UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,Bab II Pasal 3 yang intinya bagaimana pendidikan mampu membentuk karakter bangsa dan peradapan bangsa yang bermartabat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi diri peserta didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,krestif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Untuk meningkatkan program pengembangan UMSU saat ini tengah dilakukan,tata kelola manajemen dan transparansi keuangan,memperluas jejaring/kerjasama lokal,regional dan international,mengembangkan sarana dan prasarana yang ada termasuk perencanaan pengembangan kampus baru sesuai standart nasional maupun international.Mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi serta kompetensi dosen pendidikan kejenjang S2 dan S3.Mengembangkan penjamin mutu,pusat tenaga kerja dan Lembaga Islam dan Muhammadiyah yang bermuara kepada lulusan UMSU yang unggul,cerdas dan terpecaya dengan kompetensi:Keislaman,Keilmuan,Kebangsaan,Kebahasaan dan Keterampilan,demikian rektor menjelaskan.
Dr.Haedar Nashir,M.Si Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam kata sambutannya mengatakan,politik anggaran yang dilakukan pemerintah saat ini penuh ketidak terbukaan.Padahal ketidak terbukaan penggunaan anggaran hanya akan mendorong terjadinya korupsi.Untuk itu rakyat harus selalu mengkritisi penggunaan politik anggaran yang dilakukan pemerintah.
“Mulai dari elit politik,birokrat,maupun pengusaha.Telah terjadi penurunan mentalitas dan karakter membuat seseorang tega menjarah uang rakyat atau negara.Padahal masih banyak orang-orang yang mengalami kemiskinan.Hal ini dikarenakan sudah terjadi idiologi penjarahan.Sehingga ketika orang itu menjarah dia sudah tidak merasakan bahwa apa yang dilakukan tersebut merupakan penjarahan.Bahkan bisa-bisa menganggap itu merupakan hal yang nyaman”tegas Haedar Nashir.
Hedar juga mengingatkan diperlukan juga bentuk advokasi mental.Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kekuatan moral agar mampu mengerem atau menekan keinginan untuk melakukan koropsi.
“Perlu adanya advokasi mental dimana orang diajari untuk memperoleh haknya sesuai yang memang seharusnya diperoleh.Bukan justru mengambil barang atau uang yang bukan menjadi haknya.Disinilah peran Muhammadiyah,harus memiliki karakter kemudian membangun kemandirian tetapi jangan sampai sistem yang telah dibangun kemudian menjadi rusak”tegas Haedar.
Sementara itu Anwar Bakti Humas UMSU dalam siaran persnya pada sejumlah wartawan yang meliput acara wisuda mengatakan bahwa Eva Syahfitri Mahaisiwi Fakultas Hukum berhasil meraih IPK tertinggi 3,96 dan untuk program Pascasarjana Ikhwan Habibi Daulay IPK 3,98.Rektor memberikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada mereka yang memperoleh nilai yang terbaik,begitu juga terhadap semua lulusan yang diwisuda ,ujar Anwar Bakti.
Tampak hadir dalam acara wisuda tersebut Badan Pelaksana Harian (BPH),Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sumatera Utara(PWM-SU),Asosiasi Perguruan Tinggi ( APTISI )Sumatera Utara Wilayah I A Sumut,Kopertis Wilayah I,Kopertais Wilayah IX,Pimpinan Pusat Muhammadiyah,Organisasi Otonom Muhammadiyah tingkat wilayah dan para undangan lainnya.
Sepakat.. Perubahan Sosial dalam berbagai pengertian dan definisi sudah banyak dijelaskan. Antara perubahan sosial dan institusi sosial sangat berkaitan erat. Semoga kampus ini dapat menjadi agen perubahan sosial tersebut