Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara siap berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia Provinsi Sumatera Utara untuk menjadikan kampus sebagai salah satu pusat kemanusiaan, sekaligus mendukung program merdeka belajar, kampus merdeka.
“UMSU siap mendukung kegiatan PMI, termasuk untuk pusat kegiatan kemanusiaan dengan memanfaatkan seluruh potensi yang tersedia,” ungkap Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, MAP saat menerima audensi pengurus PMI Sumut di ruang rapat rektorat kampus UMSU, Jl. Kapten Mukhtar Basri, Medan, Selasa (6/9).
Hadir dalam audensi itu, Wakil Rektor III, Dr. Rudianto, MSi dan para wakil dekan se-UMSU. Dari PMI Sumut hadir, Wakil Ketua, Said Aldi Al Idrus, Ketua Bidang Unit Donor Darah Dr. dr. Horas Rajagukguk SpB, dan Kepala Markas, Ade Yudiansyah serta Panitia HUT ke 77 PMI Sumut.
Dijelaskan Rektor, UMSU memiliki berbagai fasilitas pendukung untuk pusat kegiatan kemanusiaan. Selain itu juga tersedia SDM yang cukup untuk mendukung kegiatan kemanusiaan.
UMSU memiliki sarana pendukung kegiatan kemanusiaan berupa rumah sakit, gedung kemanusiaan dan peralatan penanggulangan bencana yang merupakan hibah dari Asian Muslim Charity Foundation (AMCF).
Dijelaskan, UMSU berkomitmen untuk aktif dan menjadi solusi atas persoalan sosial dan kemanusiaan. Para mahasiswa juga bisa dilibatkan untuk mendukung kegiatan sosial kemanusiaan PMI.
Sebelumnya, Wakil Ketua PMI Sumut, Said Aldi Al Idrus menjelaskan, apresiasi atas dukungan yang diberikan UMSU terutama soal partisipasi kampus memeriahkan HUT ke 77 PMI. Ada berbagai lomba kegiatan yang dilaksanakan antara lain, donor darah, jalan santai dan bakti sosial untuk fakir miskin.
Said juga menyambut baik komitmen UMSU yang siap menjalankan kerjasama. Kegiatan bersama UMSU dan PMI Sumut bisa diwujudkan
“Korps sukarelawan UMSU dalam program kampus merdeka belajar bisa berkolaborasi dengan PMI Sumut., Katanya.
Dia juga menyatakan kebanggaan atas perkembangan kampus UMSU yang telah begitu maju. Selain dukungan sarana dan prasarana, juga catatan prestasi yang diraih mahasiswa menjadi kebanggan sendiri.