Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melepas 60 mahasiswa Fakultas Agama Islam untuk mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) Internasional ke Negara Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
Pelepasan mahasiswa program KKN internasional dilakukan Rektor diwakili, Wakil Rektor I, Prof. Dr. Muhammad Arifin, SH, M Hum di Kampus Mukhtar Basri, Medan, Sabtu (7/8). Pelepasan peserta KKN ditandai dengan pemberian topi ke wakil mahasiswa, masing-masing, Suci Ramadhani (Thailand), Gadis Aura Azahra (Malaysia), Sarah Mutia Pane (Kamboja).
Hadir, Dekan FAI, Dr. Muhammad Qorib, MA dan para wakil dekan, Ketua Lembaga Kerjasama dan Urusan Internasional, Rafieqa Nalar Rizky, S.Sos, MA serta dosen.
“Selamat mengikuti kegiatan KKN Internasional, semoga bisa menimba ilmu sekaligus pengalaman berharga untuk masa depan,” kata Prof. Dr. Muhammad Arifin saat memberi sambutan.
Menurutnya, Kegiatan KKN internasional bisa jadi momen untuk mencari pengalaman lapangan karena ada banyak aktifitas yang di laksanakan selama sebulan di negara lokasi KKN. Selain itu mahasiswa juga bisa mencoba untuk mengaplikasikan bekal ilmu yang diperoleh selama belajar di kampus.
Dijelaskan, UMSU sebagai salah satu PTMA memiliki program KKN reguler yang dilaksanakan secara umum untuk seluruh mahasiswa. “Tidak hanya itu, mahasiswa UMSU bisa juga ikut dalam KKN PTMA, KKN Dik khusus FKIP yang juga dilaksanakan secara nasional dan internasional,” katanya.
KKN internasional yang dilaksanakan FAI sendiri sudah yang kelima, dimulai sejak 2016. Namun sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi Covid-19.
Wakil Rektor mengingatkan para peserta program KKN internasional untuk bisa memahami budaya guna beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat di negara lokasi KKN. Pemahaman budaya ini penting guna memghindari kesalahpahaman ketika berinteraksi dan bersosialisasi dengan warga.
“Para mahasiswa saya harapkan untuk tetap disiplin dan menjaga diri, memperhatikan makanan dan menjaga kesehatan,” pesannya.
Selain itu juga, wakil rektor minta mahasiswa untuk menjaga nama baik pribadi, nama baik UMSU serta nama baik Indonesia karena selain mengikuti KKN sekaligus menjadi wakil di negara tujuan.
Sebelumnya, Dekan FAI, Dr. Muhammad Qorib, MA menjelaskan, para peserta KKN Internasional sebelumnya telah mendapatkan pembekalan dari pihak fakultas. Pembekalan ini agar mahasiswa bisa menjalankan program KKN yang telah disusun, sekaligus pemahaman tentang masyarakat di negara lokasi KKN internasional.
“Mudah- mudahan pembekalan yang diperoleh mahasiswa bisa jadi modal untuk beradaptasi dengan warga di lokasi KKN,” katanya.
Dijelaskan, dalam program KKN internasional FAI tahun ini diikuti juga oleh mahasiswa asal Negara Kamboja. “Ada tiga mahasiswa asal Kamboja yang juga ikut KKN Internasional. Para mahasiswa ini akan melaksanakan pengabdian di negara asalnya, khususnya kampung Champ,” katanya.
Sementara untuk penempatan lokasi KKN internasional, dari 60 mahasiswa yang memgikuti dibagi di tiga negara. Sebanyak 11 mahasiswa ke Negara Kamboja, Malaysia 20, dan Thailand 29 orqng.
Dalam kesempatan itu, Dr. Qorib menyampaikan , terima kasih kepada pihak pimpinan universitas yang mendukung dan memfasilitasi kegiatan KKN Internasional. Mengutip pesan rektorat, para mahasiswa dalam KKN tidak hanya dibekali materi akademik, tapi juga diisi dengan aktifitas pengabdian masyarakat dan penelitian.
Ketua LKUI, Rafieqa Nalar Rizky, S.Sos, MA menambahkan, KKN inteenasional merupakan pencapaian luar biasa FAI. KKN internasional ini bisa jadi semangat baru untuk bisa jadi motivasi mahasiswa lain, sekaligus menjadi bagian penting untuk menambah jejaring mahasiswa dan lembaga.