Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melepas Rektor, Prof. Dr.Agussani, MAP bersama 15 dosen dan tenaga kependidikan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Pelepasan berlangsung pada Selasa (29/4) di Ruang VIP UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Acara dihadiri Ketua BPH Dr. Bahril Datuk, M.M, Wakil Rektor I Prof. Dr. Muhammad Arifin, M.Hum, Wakil Rektor II Prof. Dr. Akrim, M.Pd, Wakil Rektor III Dr. Rudianto, M.Si, Tokoh Agama Assoc. Prof. Dr. Amiruddin, MS., MA, MBA serta calon jamaah haji.
Dalam sambutannya, Ketua BPH UMSU, Dr. Bahril menyampaikan rasa syukur atas meningkatnya jumlah sivitas yang berangkat haji tahun ini.
“Tentu kita bersyukur jumlah warga kita cukup banyak yang berangkat dan Alhamdulillah Pak Rektor ikut juga berangkat. Ini adalah bentuk nyata dari panggilan Allah SWT kepada hamba-Nya,” ujar Bahril.
Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga niat dan fokus dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji.
“Yang menentukan kesuksesan haji bukan hanya keberangkatan, tapi apakah kita mampu menjalankan semua proses ibadah dengan benar dan khusyuk. Berangkatlah dengan niat ibadah, kuatkan hati, dan semoga pulang dalam keadaan sehat serta memperoleh haji yang mabrur,” pesannya.
Kemudian Rektor UMSU, Prof. Agussani dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama ia berangkat menunaikan ibadah haji, setelah sebelumnya telah 15 kali secara simbolik melepas keberangkatan jamaah dari UMSU.
“Saya mendaftar sejak tahun 2018, dan Alhamdulillah karena koordinasi berjalan baik, tahun ini saya dikabarkan bisa berangkat haji,” katanya.
Rektor UMSU itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan doa seluruh keluarga besar UMSU.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas prakarsa pelepasan ini. Mohon doanya agar kami dapat menunaikan ibadah dengan lancar, sehat, dan kembali ke tanah air dalam keadaan baik.”
Selanjutnya Assoc. Prof. Dr. Amiruddin, MS., MA, MBA yang akrab disapa Buya memberikan ceramah singkat dengan menekankan pentingnya memahami esensi ibadah haji dari sisi spiritual, logika, dan hikmah.
“Perlu kita pahami larangan-larangan dalam haji—menahan diri dari rafas, fusuq, dan jidal. Dan bekal terbaik adalah taqwa,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan bahwa haji adalah ibadah yang tidak selalu dapat dijelaskan dengan logika, tapi dengan cinta dan ketaatan.
“Di sana, jangan sombong. Tawaduk dan rendah hati. Jika kita menjadi tamu Allah, jadilah seperti mayit yang tidak sombong. Perbanyak syukur dan amal kebaikan,” pesan Buya.
Dr. Amiruddin juga menekankan bahwa rukun-rukun haji tidak boleh ditinggalkan, tetapi amalan sunnah hendaknya dilakukan sesuai kemampuan.
Pelepasan ditutup dengan penyerahan tali asih secara simbolis sebagai bentuk penghormatan dan dukungan, Tali asih diserahkan oleh Wakil Rektor 1 UMSU Prof. Arifin dan Ketua BPH Dr. Bahril kepada Dekan FAI Dr. Muhammad Qorib,S.Ag, M.A dan Dr. Pinta Pudiyanti Siregar, M.Sc., Ph.D
Keberangkatan Rektor dan 15 sivitas akademika UMSU ke Tanah Suci menjadi momentum spiritual dan sejarah tersendiri bagi kampus Muhammadiyah. Semoga semangat ibadah dan nilai-nilai haji dapat dibawa kembali dan menginspirasi seluruh elemen kampus untuk terus menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan akademik dan sosial.
