Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara terus melakukan persiapan sebagai tuan rumah seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah 2020 bertajuk “Jalan Baru Gerakan Kemanusiaan Muhammadiyah”.
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengungkapkan, sebagai tuan rumah seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah 2020, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan demi suksesnya acara yang diamanahkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Panitia UMSU terus melakukan koordinasi guna suksesnya acara seminar yang merupakan rangkaian kegiatan menuju Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah yang akan dilaksanakan padaTanggal 1- 5 Juli 2020 di Solo,” katanya kepada wartawan di Medan, Kamis (20/2).
Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah 2020 bertajuk“Jalan Baru Gerakan Kemanusiaan Muhammadiyah” akan menghadirkan sejumlah narasumber pakar dari berbagai latar belakang ilmu. Mengutip PP Muhammadiyah, seminar ini dilatar belakangi fakta posisi Indonesia yang terletak diantara Ring of Fire. Lingkaran api itu membentang dari Nusa Tenggara, Bali, Jawa, Sumatra, terus ke Himalaya, Mediterania dan berujung di Samudra Atlantik.
Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Inilah diantaranya yang sering menyebabkan mengapa bencana di Indonesia itu sering datang bertubi-tubi.
Selain itu bencana juga bisa disebabkan oleh ulah tangan-tangan manusia. Ambisi memproduksi lebih banyak bahan pangan menggunakan pupuk kimia dan pestisida bisa mengganggu keseimbangan ekosistem dan menjadi bumerang yang mengancam kehidupan.
Pembangunan berbagai infrastruktur berkat kemajuan teknologi juga berisiko menimbulkan bencana, baik karena alam maupun kegagalan teknologi itu sendiri. Bencana akibat manusia ini juga bisa terjadi akibat kerusakan atau kesalahan prosedur dalam menerapkan dan memanfaatkan teknologi.
Keragaman etnis, agama, kelompok keagamaan, dan golongan yang ada di Indonesia juga kadang mengakibatkan terjadi gesekan dan konflik. Sebaliknya keragaman juga berpetensi sebagai kekuatan dan merupakan kekayaan bangsa. Namun jika tidak dikelola dengan baik, maka kebinekaan itu juga bisa menjadi bencana sosial.
Bencana alam dan bencana sosial adalah dua tantangan bagi gerak kemanusiaan Muhammadiyah. Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)), sudah banyak menelurkan prestasi dalam penanggulangan bencana alam. Namun gerak kemanusiaan Muhammadiyah yang terkait bencana sosial masih terbatas atau belum maksimal.
Dalam berbagai konflik sosial di Indonesia, Muhammadiyah masih sering belum terlibat dalam memediasi atau membantu menyelesaikan seperti yang dilakukan dalam bencana alam.
Seminar ini diharapkan akan membahas berbagai persoalan kemanusiaan yang menjadi tantangan Muhammadiyah dalam geraknya untuk terus melayani umat manusia dan menjadi rahmatan lil ‘alamin.
“Melalui pelaksanaan seminar Pra Muktamar Muhammadiyah 2020 diharapkan akan melahirkan ide dan gagasan sebagai masukkan dalam menjawab tantangan dakwah masa depan,” katanya.