Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) sebagai tuan rumah pada kegiatan Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) bidang Akademik Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) tahun 2022. Sukses diselenggarakan, Selasa-Kamis (24-26/5) di Hotel Four Point – Jl. Gatot Subroto No.395, Kota Medan.
Setelah hampir 2,5 tahun Rakornas tidak diadakan karena pandemi Covid-19. Pertama kali setelah pandemi, Rakornas diadakan di Kota Medan, UMSU sebagai tuan rumah. Bersamaan dengan prosesi diangkatnya kembali Prof Agussani memimpin UMSU.
Rakornas ini membahas terkait beberapa kebijakan, isu-isu utama yang dihadapi PTMA seperti
Lembaga akreditasi mandiri, MBKM, strategi membangun perguruan tinggi hingga masalah-masalah yang dihadapi setiap PTMA.
Sesuai dengan amanat yang disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si terkait Peran PTMA dalam Membangun Keadaban Publik dan Kedewasaan Berdemokrasi
Menuju Masyarakat Madani.
Menghadirkan narasumber dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Ditjen Diktiristek RI hingga beberapa Rektor di PTMA. Termasuk dari UMSU, WR III Asocc. Prof. Dr. Rudianto, M.Si turut menjadi narasumber terkait Akselerasi Peningkatan Publikasi Ilmiah di Jurnal Bereputasi pada hari kedua Rakornas.
Rakornas kali ini dianggap paling meriah karena dihadiri oleh 156 peserta yakni Rektor atau jajaran dari 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA).
Di acara pembukaan, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP diwakili WR III UMSU Assoc. Prof. Dr. Rudianto, M.Si menyambut para peserta dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Selamat datang seluruh peserta dalam rangkaian Rakornas di Kota Medan, Sumatera Utara. Kota yang dimana masyarakatnya pluralis dan majemuk sangat beragam. Sehingga sangat tepat seluruh Bapak Ibu Peserta se-PTMA dari seluruh Indonesia ke Kota Medan dalam bingkai keragaman,” Sambut Prof Rudianto, Selasa (24/5).
UMSU memberikan pelayanan dan fasilitas kepada peserta secara maksimal, agar Rakornas berjalan dengan baik.
Rakornas dibuka langsung oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D. Dalam pembukaan, dia berbicara tentang UMSU dan PTMA.
Prof Lincolin turut memuji sosok Prof Agussani yang tidak terlalu banyak bicara tapi banyak bekerja, maka menurutnya sikap tersebut perlu dicontoh.
“Jika saya mengapresiasi prestasi beliau, saya kira wajar mulai dari fakultas kedokterannya dan akreditasinya yang bertambah,” turunya.
Selanjutnya, Prof Lincolin mengatakan saat ini terdapat 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang tersebar di seluruh Indonesia, di daerah-daerah yang memerlukan perguruan tinggi. Menurutnya, Peran PTMA perlu ditingkatkan karena Ditjen Diktiristek RI telah menganggap keberadaan PTMA sebagai superior di bidang pendidikan.
“Jangan pernah sungkan untuk saling belajar dan bekerja sama antar perguruan tinggi,” pesannya.
Beliau juga berpesan agar Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah harus menjadi pemimpin jangan hanya untuk meramai-ramaikan saja. Terlebih di bidang sistem informasi dan teknologi, Prof Lincolin mengatakan bahwa saat ini setiap perguruan tinggi perlu memiliki perluasan program studi sistem informasi dan menunjang proses pembelajaran menggunakan sistem teknologi.
“Saya sarankan untuk seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang belum memiliki program studi sistem informasi atau apa pun itu, segera dibuat karena bagaimanapun di masa mendatang itu menjadi bagian penting,” ujarnya pada saat membuka kegiatan Rakornas. (Pny)