Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bersama sejumlah Universitas Islam di Sumatera Utara melakukan kerjasama dengan Islamic University Minnesota USA.
Komitmen kerjasama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Rektor UMSU DR. Agussani MAP bersama pimpinan universitas Islam di Sumut lainnya dengan Rektor Islamic University Minnesota USA Prof. Dr. Walid Idris al-Manisi di Garuda Plaza Hotel (GPH) Medan, Sabtu, (4/2).
Adapun universitas Islam di Sumut yang juga menjalin kerjasama dan menandatangani MoU dengan Islamic University Minnesota USA, yakni Universitas Al-Washliyah (Univa), Universitas Al-Washliyah Labuhan Batu, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Universitas Muslimin Nusantara (UMN), Universitas Nahdatul Ulama Sumatera Utara dan Universitas Panca Budi serta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Rektor UMSU Dr Agussani MAP mengatakan MoU ini bertujuan untuk menjalin hubungan silaturrahim antara ummat Islam AS dengan ummat Islam Indonesia. Selain itu juga kerjasama dimaksudkan untuk saling berbagi pengalaman dan peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Rektor juga menjelaskan, ada beberapa poin penting yang disepakati dalam MoU tersebut, misalnya kerjasama saling tukar ilmu pengetahun dan teknologi. “Ini diimplementasikan lewat program pertukaran mahasiswa dan dosen antar kedua universitas,” ujarnya.
Bagi UMSU sendiri, kerjasama dengan salah satu universitas Islam di Amerika Serikat bernilai strategis karena sejalan dengan visi UMSU menjadi universitas berkelas internasional pada Tahun 2033. Kerjasama dengan universitas luar negeri khususnya Minnesotta membuka jalan untuk mewujudkan visi tersebut, apalagi dalam notakesepahaman yang ditandatangani juga mencakup program pertukaran mahasiswa.
Dalam penandatanganan MOU tersebut diisi dengan ceramah oleh Ketua Umum Al Jami’iyatul Washliyah, Dr Yusnar Yusuf, MA, bertajuk “Kebangkitan Umat Islam Indonesia”. Selanjutnya oleh Rektor Universitas Islam Minnesota, USA, Prof. Dr. Walid Idris al-Manisi bertajuk,”Moslem in The World”.
Pendatanganan MOU juga ditandai dengan presentasi singkat oleh yang mewakili pimpinan universitas mengenai profil perguruan tinggi masing-masing. Setiap perwakilan perguruan tinggi yang ikut menandatangani MOU diberi waktu lima menit untuk menyampaikan tentang profilerguruan tingginya.
UMSU Luar Biasa
Usai pendatangananan MoU, Rektor Islamic University Minnesota USA Prof. Dr. Walid Idris al-Manisi melakukan peninjauan ke pascasarjana UMSU, Jalan Denai untuk melihat fasilitas kampus termasuk observatorium Ilmu Falaq. Peninjauan diawali dengan shalat di masjid kampus pascasarjana berlanjut melihat sarana dan prasarana pendidikan dan terakhir ke OIF UMSU.
Dalam peninjauan ke fasilitas OIF, Prof. Dr. Walid Idris al-Manisi bersama Rektor UMSU, Dr Agussani MAP serta Rektor Universitas Al Washliyah, Prof Dr Basyaruddin, MS diterima langsung Kepala OIF, Dr Arwin Juli Butar-Butar. Selain melihat berbagai peralatan observatorium, Prof. Dr. Walid Idris al-Manisi juga mendapat penjelasan tentang aktifitas OIF UMSU dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait penentuan waktu shalat dan hari-hari besar serta penentuan arah kiblat.
Prof. Dr. Walid Idris al-Manisi mengaku, surprise karena UMSU memiliki berbagai peralatan modern untuk melihat benda-benda langit. “UMSU universitas luar biasa sudah punya alat OIF yang canggih seperti itu. Mudah-mudahan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat, selain untuk menggali dan mempelajari semesta alam,” katanya.
Dia berharap, melalui kesepahaman kerjasama yang telah ditandatangani, fasilitas OIF UMSU juga bisa menjadi sarana belajar ilmu falak bagi mahasiswa Islam Minnesota. “Saya berharap mahasiswa dari Universitas Islam Minnesota bisa mempelajari ilmu falak di UMSU.
Terkait dengan penandatanganan MoU, bisa ditindaklanjuti dengan pertukaran mahasiswa khususnya pascasarjana. “Targetnya bisa mengirim mahasiswa pascasarjana untuk belajar di UMSU dan universitas Islam lainnya di Sumatera Utara,” katanya.
Bukan cuma pertukaran mahasiswa, MoU yang ditandatangani juga diharapkan akan berkembang ke bidang-bidang lainnya. Intinya, kerjasama yang terjalin antara universitas Islam tersebut bisa meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk pertukaran budaya.