Lembaga BIPA Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar rangkaian kegiatan bertajuk Sapa Ramadan dan Demo Masak Khas Negara dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadan bersama para pemelajar BIPA.
Kegiatan dilaksanakan dalam empat sesi yang berlangsung pada Senin-Minggu (10-16 Maret) secara daring dan luring yang berpusat di Kampus UMSU, Jalan Muchtar Basri No.3, Medan.
Para pemateri dalam acara ini adalah Ketua BIPA UMSU, Dr. Cut Novita Srikandi, SS., M.Hum, Sekretaris BIPA UMSU Dr. Tengku Winona Emelia, S.Pd., M.Hum., dan Yulhasni, SS., M.Si.
Ketua BIPA UMSU, Dr. Cut menyampaikan bahwa mahasiswa pemelajar BIPA yang telah mengikuti kelas di Lembaga BIPA UMSU akan berbagi pengalaman tentang Ramadan di negara asal mereka. Melalui kegiatan ini, mereka diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia serta semakin mencintai bahasa dan budaya Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memperluas wawasan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam mengenal budaya dari berbagai negara, meningkatkan penghargaan terhadap keberagaman, serta menumbuhkan sikap toleransi,” ujarnya.
Sementara itu, pada sesi demo masakan khas negara, mahasiswa asing UMSU yang berasal dari Thailand, Kamboja, Sudan dan Yaman memperkenalkan makanan khas dari negara masing-masing. Di antaranya menu Tomyam dari Thailand, Loklak daging dari Kamboja, Salatah Tomatim bel Daqua dari Sudan dan Nasi Kabsah dari Yaman.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan pemelajar BIPA dalam mempresentasikan Bahasa Indonesia sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya kuliner internasional kepada mahasiswa UMSU,” ujar Ketua BIPA.
Sementara itu, Abdullah mahasiswa asal Sudan mengatakan sangat senang bisa ikut Kegiatan demo masak ini karena dalam acara ini mereka bisa memasak masakan negara untuk melepas rindu.
“Saya coba makan nasi kabsah di sini tapi rasanya berbeda dengan yang di Yaman, karena itu saya senang bisa masak masakan asli Yaman,” ujar Ahmed.
Dengan adanya kegiatan ini, Lembaga BIPA UMSU berharap mahasiswa pemelajar BIPA semakin termotivasi dalam belajar Bahasa Indonesia serta memiliki pemahaman yang lebih luas mengenai budaya Islam di berbagai belahan dunia.