Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) gelar kuliah umum untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas program studi. Dilaksanakan secara langsung di Aula FKIP UMSU – Jl. Kapten Muchtar Basri No.3 – Kota Medan, Rabu (26/1).
WR 1 Prof. Dr. Muhammad Arif Gultom, M.Hum saat membuka kuliah umum, menyampaikan selamat kepada sivitas FAI UMSU atas diraihnya penghargaan Fakultas Agama Islam terbaik di wilayah Koperties Lingkungan 9 dari Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam wilayah Sumatera Utara.
“Pengembangan kualitas tidak hanya dilihat dari SDM, tapi dari semua proses belajar mengajar termasuk kurikulum. Alhamdulilah, hari ini kita bersyukur, kedatangan Ibu Zidal yang mau berbagi pengetahuan meningkatkan kualitas dan pengembangan prodi di masa yang mendatang,” ujar Prof. Arifin.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan pencapaian yang telah didapatkan, Dekan FAI UMSU Assoc. Prof. Dr. Muhammad Qorib, MA.hadirkan Kepala Seksi Bina Prodi Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (DIT PTKI), Zidal Huda, S.Ag, M.H sebagai pemateri, Ia berharap, kuliah umum ini dapat terbangun dialog yang aktif dan mendapatkan pencerahan tentang tata kelola yang baik untuk program studi Fakultas Agama Islam.
FAI UMSU Menuju Akreditasi Internasional
Pada sesi diskusi yang dipandu Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Dr. Rizka Harfiani, S.PdI.,M.Pd, Zidal Huda mengatakan bahawa akreditasi merupakan parameter kualitas suatu perguruan tinggi hingga program studi, “Era distrubsi menuntut perguruan tinggi lebih qualified sehingga akreditasi sangat penting. Jika mau meng-apply akreditasi Internasional, maka yang akan dilihat adalah profil ke lulusan dan dinilai dari out comenya,” papar Zidal.
Zidal Huda menganalogikan Perguruan Tinggi sebagai suatu Pabrik yang menghasilkan suatu produk yaitu lulusan-lulusan sarjana. Jika Perguruan Tinggi tersebut ingin mendapatkan akreditasi Internasional maka akan dilihat bagaimana lulusa-lulusan yang dihasilkan, apakah mampu direspon pasar secara nasional atau internasional. Misalnya di Negara India, kualitas perguruan tinggi dan lulusannya sudah memiliki kualitas pendidikan yang bagus setara dengan perguruan tinggi terakreditasi Internasional.
“Ketika kita memiliki program studi yang telah direkomisi secara Internasional, maka akan mudah memasuki pasar Internasional. Tugas utama perguruan tinggi untuk meriah akreditasi Internasional adalah menjamin bagaimana kualitas lulusan setelah wisuda apakah mampu menjadi lulusan yang diterima secara nasional bahkan Internasional,”
Zidal yakin UMSU bisa berkembang tidak hanya pada akreditasi unggul, namun bisa menjadi kampus pendidikan agama yang meluncur terakreditasi Internasional. Sebab dari sisi Sumberdaya Manusia dan Finansial, UMSU mampu meraihnya. “Istikomah mengawal mutu, jangan tidak konsisten sehingga unggul akan terus menjadi unggul,” ujarnya. Ia juga berharap program studi Ilmu Falak yang akan dibuka FAI UMSU segera teralisasikan.
Turut hadir para Wakil Dekan FAI UMSU, Pimpinan Program Studi FAI UMSU, Badan Penjaminan Mutu UMSU Mariati Lubis, S.Pd., M.Ak, tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah Sibolga, Kepala Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU), Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar Butar, MA hingga tim dari Lembaga Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran (LPKP UMSU). (Pny)