Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memilih UMSU sebagai salah satu perguruan tinggi yang dikunjungi dalam pelaksanaan sosialisasi dan pendidikan pemilih pemula.
Mengusung tema “Anak Muda Membangun Bangsa, Memilih Keren’ acara dikemas melalui talkshow yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa FISIP UMSU, Rabu (29/11) di Auditorium UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Dihadiri Ketua KPU Sumut Periode 2018-2019 Yulhasni, Pejabat struktural dan fungsional Sumut, Sekretariat KPU RI dan Para pimpinan Fakultas FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Bagian Pendidikan Pemilih KPU RI, Arif Ma’ruf, S.Ag., M.AP diwakili oleh Ketua KPU Sumut Agus Arifin. Pada sambutannya, dia menghaturkan terima kasih kepada UMSU yang telah bersedia dikunjungi.
“Kami berharap mahasiswa UMSU pada hari pemilihan dapat datang ke TPS dan jangan golput. Semoga pemilu berjalan dengan aman dan menghasilkan pemimpin harapan rakyat,” ujar Agus Arifin.
Selanjutnya, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP yang diwakili oleh WR I Prof. Dr. Arifin Gultom, M.Hum mengapreasiasi kegiatan yang diselenggarakan KPU dan FISIP UMSU ini. Dia juga memberikan pesan singkat kepada mahasiswa agar lebih bijak dan berhati-hati dalam menghadapi pemilu.
“Bagi mahasiswa mungkin ini adalah pemlih petama, maka perlu mendengarkan sosialisasi ini hingga selesai. Prinsip utamanya jujur, adil, bebas dan rahasia. Kita berharap, jangan sampai anak muda terlibat dalam persoalan hukum,” ujar WR I.
Dia juga mengajak peserta sama-sama mengawasi berjalannya pemilu agar berlangsung, tertib, adil dan bermatabat. Serta manfaatkan dan menggunakan hak suara sebaik-baiknya, karena satu suara sangat berharga bagi bangsa.
Edukasi Bagi Pemilih Pemula
Sesi talkshow dipandu oleh Arif Ramdhani Margolang, M.I.Kom dengan 3 pemateri yaitu Dekan FISIP UMSU Dr. Arifin Saleh, MSP, Kadiv Sosdiklih Parmas KPU Sumut Sitori Mendrofa dan Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi, Erik Kurniawan.
Dekan FISIP UMSU, Dr. Arifin memaparkan terkait
‘Peran Serta Generasi Y & Z untuk Pemilu 2024’. Dia mengatakan bahwa Gen Z dapat melalukan 4 peran untuk mencapai pemilu yang bersih dan berkualitas.
“Menjadi Pendengung untuk Pemilu yang lebih baik. Artinya Gen Z itu bisa jadi buzer, tapi yang positif untuk menyuarakan dan mengajak anak muda berkontribusi dan memilih,” ujar Dekan FISIP.
Dia juga mengatakan bahwa Gen Z belum terkontaminasi dalam politik kotor sehingga dapat menjadi agen pemilu yang jurdil dan berkualitas, serta menjadi titik fokus sosialisasi pemilu yang cerdas.
Selanjutnya, Sitori Mendrofa memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang Pemilih Tambahan. Dia menghimbau mahasiswa untuk cek data diri di Daftar Pemilih Tetap (DPT) secara online.
“Jika mahasiswa sudah terdaftar namun di domisilinya bukan tempat tinggal saat ini, H-30 Pemilu bisa melakukan proses Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sehingga tetap bisa menggunakan hak suaranya,” ujar Sitori.
Terakhir, Erik Kurniawan memberikan pandangan tentang ‘Memperkuat Tanggungjawab Bersama, Menggagas Politik Programmatik’. Dia menjelaskan berdasarkan data 52% generasi muda tertarik dengan isu politik. Menurutnya data itu cukup ini mengejutkan.
“Ketertarikan anak muda terhadap politik itu ternyata cukup besar, tapi sayangnya belum ada satupun diksi politik positif yang melekat dalam pikiran,” ujar Erik.
Menurut data yang dimilikinya, korupsi menjadi diksi yang mendominasi aktivitas politik. Sehingga pemilih pemula harus mengetahui politik tidak sebatas korupsi tapi harapan khususnya mengenai isu utama yaitu ekonomi.
Kegiatan ini juga diselingi dengan hiburan, challange video kreatif dan sesi tanya jawab dari para mahasiswa yang aktif dan antusias.