Krisis pangan
Krisis pangan yang melanda banyak negara di dunia sudah dekat. Bahkan, beberapa negara mulai merasakannya. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menilai jumlah krisis pangan sangat memprihatinkan.
Krisis pangan diperkirakan mempengaruhi antara 179 dan 181 juta orang di 41 negara. Tapi ada yang lebih menakutkan. Ini adalah aspek yang sering diabaikan yaitu krisis pupuk.
Pengertian Krisis pangan adalah keadaan kelangkaan pangan yang dialami oleh sebagian besar masyarakat di suatu wilayah yang disebabkan oleh kesulitan distribusi pangan, dampak perubahan iklim, bencana alam dan lingkungan, serta konflik sosial termasuk perang.
Sementara itu krisis pangan menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB (The Food and Agriculture Organization / FAO) adalah menggambarkan krisis pangan sebagai situasi di mana kerawanan pangan yang parah dan kekurangan gizi meningkat di tingkat lokal dan nasional.
Hingga mereka harus memenuhi kebutuhannya melalui bantuan pangan darurat.
Krisis pangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Krisis pangan adalah keadaan dalam masyarakat yang ditandai oleh menipisnya persediaan pangan.
Penyebab Krisis Pangan
- Harga pupuk yang lebih tinggi menaikkan harga pangan. Situasi seperti itu terjadi setelah perang antara Ukraina dan Rusia mengganggu rantai pasokan.
- Pandemi Covid-19 yang belum selesai dan varian baru covid-19
- Perubahan iklim
- Perlambatan produksi pangan Perang Rusia-Ukraina berdampak pada perdagangan dunia.
- Latar belakang alami dari kelangkaan dan kebangkitan bahan baku industri. Akibatnya, kondisi tersebut memperparah krisis gizi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
- Rantai distribusi yang panjang merupakan faktor lain penyebab melambungnya harga pangan. Hal ini menyebabkan pengawasan negara yang belum optimal.
- Ketidakstabilan ekonomi Inflasi dan guncangan ekonomi mempengaruhi akses pangan bagi banyak orang. Bahkan ketika makanan tersedia, itu terlalu mahal bagi banyak orang, membatasi akses masyarakat terhadap makanan.
- Pandemi telah membuat banyak orang kehilangan mata pencaharian dan pendapatan, semakin mengurangi kemampuan keluarga untuk membeli makanan.
Tanda-tanda suatu negara terjadi krisis pangan
- Iklim yang tidak menentu
- Hujan ekstrem
- Bencana Alam
- Jumlah Penduduk Terus Naik
- Jumlah pangan tidak seimbang dengan kenaikan penduduk
- Pertumbuhan pangan di luar proporsi pertumbuhan penduduk
- Meningkatnya impor pangan
- Minimnya alokasi APBN untuk sektor pangan
- Minimnya teknologi pertanian dan belum meratanya pelaksanaan program kedaulatan pangan