Memperlakukan media sosial institusi sebaiknya dikelola layaknya pasangan hidup kita. Akun media sosial kecenderungannya menjadi sangat personal, informatif, otentik, dan memenuhi ekspektasi audiens.
Hal ini disampaikan oleh Yamadipati Seno, Redaktur Mojok dalam kegiatan Workshop Pengembangan Humas Batch II Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Workshop ini digelar oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diikuti oleh 47 Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta pada Kamis (4/8/22).
“Media sosial yang otentik akan diingat oleh audiens. Untuk mencapai otentik, humas harus melakukan riset sehingga didapatkan konsep yang kuat sebelum melakukan unggahan konten,” tambahnya. Seno menjelaskan bahwa ketika sesuatu menjadi viral, terjadi cross platform dengan terunggah di berbagai platform. Mitigasi menjadi penting dalam mengelola isu yang terjadi di media sosial.
“Warganet di media sosial inginnya hemat waktu dimana konten isinya komplet, informatif dan solutif, selanjutnya fokus pada solusi dan berusaha proaktif, bukan reaktif di beberapa isu,” jelas Seno tentang karakter warganet.
Dalam kegiatan ini UMSU mengirim salah satu Tim Humas untuk mengikuti Workshop Pengembangan Humas Batch II PTMA. Keikutsertaan ini dalam rangka meningkatkan kinerja kehumasan di lingkungan UMSU. Tujuannya agar mendapatkan reputasi yang terbaik di tengah masyarakat. Dengan reputasi kampus yang baik, maka kepercayaan publik terhadap UMSU semakin tinggi. (Al-Wafi)