Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, S.IP menegaskan Indonesia sebagai negara besar saat ini menghadapi ancaman bukan di bidang militer atau senjata tetapi ancaman biologi dan informasi. Bahkan ancaman informasi bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Ancaman informasi yakni hoaks di mana saat ini banyak berita hoaks dengan sangat mudah masuk dan diterima masyarakat melalui handphone dan terus bergulir. Mari sama-sama menyikapi ancaman seperti itu dan harus menjaga kunci perstuan dan kesatuan bangsa, menjaga kebhinekatunggalikaan, menjaga persatuan antara satu dengan lain, menghargai pandangan satu dengan lain dan jangan mudah terpecah belah,” katanya saat memberi kuliah umum dan silaturahmi di Auditorium Kampus Utama UMSU, Jalan Kapten Muktar Basri Medan, Rabu (13/3).
Kehadiran Panglima TNI juga didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Wagubsu Musa Rajekshah, Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Pangdam I/BB, Mayjen TNI M Sabrar Fadhilah, Wakapoldasu Brigjen Pol H Mardiaz Kusin Dwihananto, SIK, MHUm, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 1, Prof Dr Dian Armanto. Tampak hadir dan mendapat apresiasi dari Panglima TNI dan Rektor UMSU, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto.
Menurutnya, ancaman informasi terkait dengan kemajuan teknologi industry 4.0. Namun, kemajuan ini selayaknya ditangkap tidak boleh masyarakat Indonesia menjadi korban tetapi bagaimana kita memaknai dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ekonomi. “Ancaman revolusi industri ini sudah di depan mata, negara maju sudah mengembangkan kemajuan teknologi bahkan orang memprediksi 10 tahun ke depan akan memasuki krisis pangan, tetapi ternyata revolusi industri 4.0 menjawab tindak,” katanya.
Ancaman lain disampaikan yakni ancaman biologi, dirinya menyebutkan dahulu tahun saat 1977 ada penyakit dan sudah hilang, tetapi tahun 2017/2018 penyaki tersebut muncul lagi. Seperti penyakit campak di Asmat, Papua. Tiba-tiba hampir seluruh distrik terkena penyakit tersebut. “Apakah ini penyakit buatan atau alam. Harus dicari tahu informasinya dan diselidiki. Kita mudah melepas agen-agen biologi karena memang Indonesia supermarket penyakit karena wilayah tropis dan harus waspada dengan ancamanan ini,” katanya.
Kini, militer Indonesia sudah memiliki kemampuan level 4, dari mulai mengenal penyait dan menghasilkan vaksin. Maka ketika terjadi konflik sudah ada vaksin. “Jangan sampai negara lain yang mengambil keuntungan. Inilah sedikit dari ancaman tersebut,” katanya.
Bonus Demografi
Panglima TNI yang memberi kuliah umum bertema “Peran pemuda dan mahasiswa dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa di era revolusi industri 4.0” menyampaikan bonus demografi di mana tahun 2045 Indonesia akan masuk kepada era Indonesia emas dan akan menjadi negara dengan ekonomi terbaik keempat di dunia. Karena itu, SDM harus unggul sehingga cita-cita menuju Indonesia emas 2045 akan terwujud.
“Dengan catatan bonus demografi harus diimbangin dengan unggulnya para pemuda. Jangan sampai pemuda generasi muda terkena narkoba karena akan percuma saja bonus demografi tersebut,”ucapnya.
Dirinya juga memuji Kepolisian RI yang telah bekerja keras memutus mata rantai peredaran narkoba karena negara di luar sana menginginkan agar Indonesia Emas dipatahkan sehingga pasar jangan ke Indonesia. Caranya dengan menyerang dengan narkoba dan sudah sampai ke desa-desa,” ucapnya.
Dirinya menyakini pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah adalah aset yang sangat potensial bagi negara. Pemuda dan mahasiswa adalah harapan masa depan Indonesia. Di tangan pemuda mahasiswalah jaminan eksistensi Indonesia di masa depan dan di tangan pemuda dan mahasiswa Indonesia akan selalu Berjaya dan terlepas dari gangguan maupun konflik internal maupun eksternal. “Tanpa ada mahasiswa dan pemuda yang unggul maka Indonesia tentunya akan menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Panglima menyinggung juga tentang semua pihak harus membantu pemerataan pendidikan sehingga saudara-saudara di pelosok memiliki kemampuan dan kualitas yang sama.
Sebelumnya, Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP mengatakan UMSU selalu bersinergi dengan TNI dan Polri dalam bidang pengabdian masyarakat maupun pendidikan, bahkan saat ini ada sejumlah Dandim dan Danyon yang mengenyam pendidikan di Pascasarjana UMSU. UMSU saat ini yang memiliki juga mahasiswa 20577 mahasiswa terus memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara melalui tri dharma perguruan tinggi.