Bank Indonesia Sumatera Utara menggandeng Lembaga Halal Center (HC) UMSU menggelar acara Semesta Fest 2025 yang diselenggarakan pada Kamis (30/4) di Auditorium UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Acara ini disi dengan Seminar Nasional Modest Mevement & Halalpreseurship bertajuk ”Transformasi Ekonomi Syariah untuk UMKM Masa Kini”. Kegiatan salah satu upaya Lembaga Halal Center UMSU untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap persoalan kehalalan, tidak hanya dalam bentuk sertifikat tapi juga prosesnya.
Kegiatan dibuka dengan berlangsungnya kick off zona kuliner halal aman dan sehat dengan dilakukan pemukulan sepasang teganing oleh Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara Dr. H. Suryono SE MM dan Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani,MAP diwakil oleh Wakil Rektor I UMSU, Prof. Dr. Muhammad Arifin.
Deputy Direktor Bank Indonesia Sumatera Utara Dr. H. Suryono menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Smesta Fest 2025 kolaborasi Bank Indonesia dan UMSU.
“Kerja kolaborasi itu penting untuk saling menguatkan. Indonesia sebagai negara populasi muslim yang besar di dunia sehingga persoalan lifestyle halal perlu mendapat perhatian,” katanya.
Terkait dengan pengembangan ekonomi syariah, Suryono menjelaskan beberapa hal penting, mulai dari akses pembiayaan syariah yang belum merata, sertifikasi halal untuk UMKM yang masih terbatas, literasi halal dan literasi keuangan syariah yang perlu terus didorong.
“UMSU sebagai amal usaha pendidikan tinggi Muhammadiyah diharapkan dapat berkontribusi menjawab berbagai tantangan itu,” ujarnya.
Dr. H. Suyono juga mengurai tantangan lain yang sedang dihadapi umat Islam adalah kapabilitas digital UMKM. Digitalisasi ini dahsyat dan dapat mendorong pertumbuhan dengan cepat. Digitalisasi dengan perkembangan IT yang demikian cepat menjadikan pemasaran produk-produk UMKM bisa tanpa batas, “ Perlu dicermati seputar regulasi dan insentif yang diberikan pemerintah termasuk di dalamnya Bank Indonesia,” ujarnya.
Kemudian, Wakil Rektor I UMSU Prof. Dr. Muhammad Arifin S.H.M.hum saat membuka kegiatan mengatakan, selama ini kehalalan itu hanya terkait dengan makanan dan minuman. Dan kemudian perkembangannya menjadi ‘halalpreneurship’ yang menyangkut dengan lifstyle kehidupan manusia.
“Halal dalam pandangan Islam, tidak hanya halal atas zatnya tapi juga menyangkut dengan halal prosesnya, pembuatannya sampai pada proses pendistribusiannya,” kata WR I.
WR I UMSU itu merasa gembira karena semakin baiknya kesadaran masyarakat pada kehalalan berbagai kebutuhan hidup. Kini, halal sesungguhnya tidak hanya diperuntukkan bagi seorang muslim tapi kepada semua umat manusia. Hal itu dinukilkan Allah dalam surat Al-Baqarah.
“Karena itulah, konsep halal ini sudah menggelobal dan semakin meluas dibanyak negara,” tegas Arifin.
Seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa UMSU dari berbagai program studi itu mengikuti materi seminar yang menghadirkan tiga narasumber yakni Muhammad Arif, S.E, M.M ( Dosen Prodi Manajemen FEB – Pengurus Halal Center), Ragil Misas Fuad ( Ekonomui Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia) dan Sofya Moureen (Owner Mouca & Moureen & UMKM Modest Fashion). Dipandu oleh moderator Yusriati SS M.Hum (Dosen Fakultas FKIP & Pengurus Halal Center).