CDAC Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara bersama PT Pelindo Multi Terminal menggelar kuliah umum untuk persiapan karir, bertajuk “Future Skills for Future Jobs : Sebuah Pandangan Strategis PT Pelindo Multi Terminal”.
Acara ini dibuka langsung Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani, MAP diwakilkan oleh WR 1 Prof. Dr. Muhammad Arifin, M.Hum pada Kamis (7/3) di Auditorium UMSU Jalan Muchtar Basri No.3 Medan.
Hadir Direktur SDM Pelindo Multiterminal Edi Priyanto S.KM., MM selaku narasumber. Turut mendampingi Vice President Pembelajaran dan kinerja SDM Pelindo Multi Terminal, Mulyawati, S.E., M.M, Ketua CDAC dan hadir Kepala Biro serta ratusan mahasiswa UMSU.
Kuliah umum ini digelar atas kerja sama UMSU dan PT Pelindo yang sebelumnya telah melakukan penandatangan MoU. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Arifin saat membuka kegiatan.
“Sudah banyak program-program kerja yang direalisasikan antara UMSU dan Pelindo. Kedepannya semoga hubungan Kerjasama ini bisa semakin membaik,” kata WR 1.
Dia mengatakan, kuliah umum perlu diketahui mahasiswa agar tahu bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan di masa depan.
Kemudian, Ketua CDAC Sukma Lesmana, S.E., M.Si dalam laporannya menyebutkan bahwa tujuan dari kuliah umum ini selaras dengan tujuan UMSU yang peduli dengan kualitas lulusannya yaitu melahirkan lulusan berkompetensi yang diterima di dunia industri.
Pandangan tersebut sejalan dengan komitmen Pelindo untuk terus mendorong pembangunan berkelanjutan, salah satunya diwujudkan melalui program Pelindo Edutalks bersama UMSU.
Lalu Direktur SDM Pelindo Multi Terminal Edi Priyanto S.KM., MM dalam pemaparannya menyampaikan, sejumlah tantangan di era digital akan muncul di berbagai sektor, termasuk di kepelabuhanan, dan salah satunya disrupsi, terjadi perubahan masif pada sistem dan tatanan bisnis yang lebih baru karena adanya inovasi dan kreativitas baru.
“Disrupsi dan ketidakpastian hanya memerlukan kekuatan, dan kuncinya hanya ada 3, yaitu ‘saya tahu, saya mau, dan saya mampu’, karena kunci perubahan ada pada orangnya, perubahan itu proses, bukan sebuah event yang dilakukan sekali atau dua kali saja,” papar Edi.
Dalam konteks evolusi pekerjaan, Edi juga menyampaikan, generasi muda saat ini harus mampu mengidentifikasikan pergeseran tuntutan pekerjaan dari era industri ke era digital dan era informasi. Termasuk juga di dalamnya memahami bahwa beberapa keterampilan akan tetap relevan di masa depan.