Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang sekarang bergabung dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan kepercayaan kepada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara untuk menjadi tuan rumah penyelenggara Monitoring dan Evaluasi Program Hibah Bina Desa (PHBD) dan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Tahun 2019 untuk wilayah Sumut.
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP melalui Wakil Rektor 3, Dr Rudianto, S.Sos, M.Ikom mengatakan, ditunjuknya UMSU sebagai tuan rumah penyelenggaraan Monev untuk PHBD dan KBMI Wilayah Sumut adalah satu kehormatan mengingat program kemahasiswaan tersebut merupakan salah satu kompetisi yang sangat bergengsi di kalangan mahasiswa dalam lingkup nasional.”Bisa mendapatkan dana hibah dari PHBD dan KBMI merupakan prestasi tersendiri bukan hanya untuk mahasiswa tapi juga bagi universitas,” katanya kepada wartawan di Medan, Minggu (10/11).
Menurutnya, tidak sembarang mahasiswa mampu meraih hibah dalam ajang PHBD maupun KBMI karena seleksi yang dilakukan pihak kementrian sangat ketat mengingat ajang ini diikuti oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Tim mahasiswa yang mampu meraih dana hibah dari kompetisi di ajang PHBD dan KBMI benar-benar dianggap memiliki keunggulan nilai kreatif dan inovatif.
Dijelaskan dia, Monev PHBD dan KBMI ini selain sebagai bentuk evaluasi dan monitoring pelaksanaan PHBD dan Program KBMI tapi juga sekaligus bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa untuk bisa berkompetisi secara nasional. Selain itu juga diharapkan bisa lebih mendorong mahasiswa untuk melahirkan produk-produk inovatif dan mengembangkan kreatifitas dalam rangka bersaing dan menjawab tantangan perkembangan teknologi di era industri 4.0.
“Monev yang dilaksanakan pihak kementerian ini diharapkan bisa jadi motivasi dan inspirasi bagi para mahasiswa peserta PHBD untuk lebih kreatif dan inovatif dalam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa. Demikian juga bagi mahasiswa peraih hibah KBMI diharapkan lebih kreatif dan inovatif mengembangkan bisnis dan meningkatkan kualitas produknya dengan memanfaatkan teknologi agar bisa bersaing di pasaran serta menjawab tantangan di era industri 4.0 ,” kata Dr Rudianto.
Untuk monev PHBD diikuti 4 tim dari 3 Universitas yakni UMSU, USU dan Polmed. Dalam monitoring dan evaluasi ini, selain tanya jawab juga dilakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat langsung para mahasiswa peserta peraih hibah mengaplikasikan dana kompetisi Program Hibah Bina Desa (PHBD) dari Ristekdikti.
Dalam kompetisi PHBD, UMSU diwakili dua tim yang sukses meraih pembiayaan yakni tim PK IMM Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Pemberdayaan Masyarakat Petani Kelapa di Desa Kapias Batu VIII. Dalam program ini tim yang dibimbing Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU, Muhammad Shareza Hafiz, SE.M.Acc melakukan Pelatihan Kerajian Limbah Kelapa dan Pengembangan Bank Kerajinan Digital. Selanjutnya Produksi pelet kreatif dan kerupuk seriding fish sebagai upaya peningkatan ekonomi di Desa Pantai Gading Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.
Hadir sebagai reviewer PHBD dari Universitas Pendidikan Indonesia Prof.Dr. Uyu Wahyudin dan Drs. Agus Setiawan. M.Kom.
Sementara untuk Monev Program KBMI diikuti oleh 17 tim peserta dari berbagai universitas di Sumut penerima hibah Tahun 2019, yakni UMSU, USU, Unimed, Politeknik Ganesha, Unimed, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Medan, UISU, UMA dan Unpri. Ada 17 tim yang mengikuti Monev KBMI dan UMSU merupakan yang terbanyak meraih Program KBMI yakni sebanyak enam tim.
Hadir sebagai reviewer dan memberikan penilaian serta masukan terhadap produk wirausaha peserta KBMI yakni Yon Sugiarto S.Si., M.Sc dari Institut Pertanian Bogor serta perwakilan dari Kemendikbud RI Agus Nugrahma.
Program KBMI dimaksudkan untuk pengembangan usaha mahasiswa melalui pemberian fasilitas berupa dukungan permodalan dari Ristekdikti dan pendampingan usaha dari Perguruan Tinggi. Program ini bertujuan untuk menghasilkan karya kreatif, yang inovatif dalam membuka peluang bisnis yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi. Program KBMI ini menitikberatkan pada orientasi proses usaha dan hasil usaha (profit). Kategori program KBMI yaitu pengembangan bisnis bagi mahasiswa yang sudah memiliki bisnis dan ingin mengembangkannya.